Kamis, 16 Januari 2025
Home/ Berita/ Bila Pezina Telah Melaksanakan Hukum Rajam Apakah Dosanya Telah Terhapus ?

Bila Pezina Telah Melaksanakan Hukum Rajam Apakah Dosanya Telah Terhapus ?

Melaksanakan hukum rajam dituntut oleh syara’ bagi setiap penguasa yang ini menegakan syari’at Islam, terhadap seorang duda/janda yang telah terbukti melakukan perbuatan zina. 
 
Melaksanakan hukum rajam baik oleh penguasa atau oleh si pezina berarti melaksanakan perintah Allah SWT. Melaksanakan perintah Allah dengan baik merupakan salah satu jalan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bila telah dekat dengan Allah sangat besar harapan semua dosa akan diampuni-Nya.
 
Yang terpenting ialah bagaimana sikap seseorang setelah melakukan perbuatan dosa, apalagi setelah Ia melaksanakan hukuman karena perbuatan dosa, apakah ia mau bertobat atau tidak. Jika ia bertaubat dengan sepenuh hati, menyesali dirinya karena terlanjur melakukan perbuatan maksiat, berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan berjanji pula tidak akan mengerjakan perbuatan maksiat yang lain, apalagi ia seorang pezina yang telah melakukan hukum rajam, kita yakin bahwa Allah akan mengampuni dosanya.
 
Allah SWT menjanjikan kepada setiap hamba-Nya akan mengambil seluruh dosa yang pernah ia kerjakan, betapa beratnya itu, jika si hamba itu benar-benar bertaubat kepada-Nya. Allah SWT berfirman dalam Surah Az-Zumar ayat 53:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
 
Ayat di atas ada hubungannya dengan para sahabat yang belum masuk Islam telah melakukan perbuatan-perbuatan maksiat yang merupakan perbuatan dosa besar. Mereka merasa bahwa perbuatan dosa yang telah mereka lakukan itu tidak akan diampuni Allah, sehingga mereka berputus-asa. Dengan turunnya ayat ini mereka optimis bahwa dosa-dosa mereka itu akan diampuni Allah jika mereka benar-benar bertaubat kepada-Nya. Sehubungan dengan ini sangat baik jika kita renungkan hadits berikut:
 
Bersabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya orang yang beriman apabila ia mengerjakan perbuatan dosa terdapatlah suatu titik-titik hitam di dalam hatinya, maka jika ia bertobat, mencabut perbuatannya dan berusaha untuk menghapuskannya cemerlanglah hatinya dan jika ia tambah mengerjakan perbuatan buruk bertambahlah titik itu hingga tertutup hatinya”. (H.R At Tirmizi dan Ibnu Jarir At Tabari dari Abu Hurairah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *