TEGAL, MUHAMMADIYAH.OR.ID ― Setelah melaksanakan Ujian Nasional (UN) pada April kemarin, hasil kelulusannya akan diumumkan hari ini. Biasanya, pengumuman kelulusan disambut secara suka cita oleh para siswa. Ada yang mencorat-coret bajunya menggunakan cat semprot, dan banyak pula yang melakukan konvoi dengan sepeda motor. Meskipun hal itu dilarang, tetapi nyatanya masih banyak yang melakukannya.
Kelulusan sekolah sudah sepatutnya mensyukuri kelulusan dengan cara yang baik. Salah satu contoh yang sedang viral saat ini para siswa SMA Muhammadiyah Margasari justru merayakan kelulusan dengan berbagi nasi dus kepada kaum marjinal dan warga sekitar. Sedangkan di sisi lain, ternyata masih banyak yang merayakan kelulusan dengan konvoi, dan corat coret itu sia-sia belaka.
Akmad Jarokhi Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Margasari menuturkan bahwa pengumuman kelulusan siswa-siswi kelas XII SMA Muh Margasari berjalan dengan baik dan kondusif, jumlah siswa yang lulus ada 74 siswa dari program IPA berjumlah 35 sedangkan dari IPS sejumlah 39.
"Sebagai wujud rasa syukur atas kelulusan, siswa - siswi SMA Muh Margasari pertama melaksanakan sujud syukur dan kedua mereka membagikan nasi kotak sejumlah 150 buah kepada para Dhuafa di sekitar pasar Margasari", tutur Akmad.
Semua siswa - siswa kelas XII baik dari program IPA maupun IPS semua lulus 100% dan ada 6 anak yang berprestasi di bidang akademik yaitu dari program IPA peringkat I diraih oleh Nurul Fitrotun Khasanah, peringkat II oleh Devika Ayu Rohma dan peringkat III oleh Yudi Harsono sedangkan program IPS peringkat I oleh Laela Murniati peringkat II oleh Nuraenun Dwi Fitria sedangkan peringkat III oleh Laeli Murniati dan masing2 diberi hadiah dalam bentuk uang, untuk peringkat 1 senilai Rp 250.000, peringkat II senilai Rp 200.000 dan peringkat III senilai 150.000. "Semoga keberhasilan akademik ini dapat memotivasi adik kelasnya", pungkasnya.
Ini merupakan bentuk nyata dari pendidikan Karakter. "Muhammadiyah memang sejak berdirinya mengajarkan agar selalu berbagi", imbuhnya.
Ini perlu dicontoh sekolah-sekolah lain sebagai upaya untuk menumbuhkan kepedulian kepada sesama. "Mari Percayakan kepada kami sekolah Muhammadiyah", pungkas Akmad. (MPI TEGAL) (dzar)