MUHAMMADIYAH.OR,ID., YOGYAKARTA – Majelis Tabligh (MT) PP Muhammadiyah lakukan penandatanganan kerjasama (MoU) dengan Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah untuk mengirimkan para mubaligh saat terjadi bencana. Penandatanganan ini dilakukan bertepatan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Tabligh PP Muhammadiyah di Hotel Grand Dafam Rohan, Jumat (4/05).
Keberadaan mubaligh di tempat bencana sangat penting, karena para korban membutuhkan bimbingan rohani oleh para mubaligh. Sehingga kerjasama dengan LPB Muhammadiyah merupakan langkah yang sangat penting.
“Pada saat terjadi bencana, kebanyakan para relawan lebih fokus pada pembenahan infrastruktur dan penyaluran bantuan. Namun sangat minim untuk mengirimkan para relawan untuk membantu memulihkan mental para korban, khususnya pada aspek keagamaan,” ujar Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal.
Fathurrahman menjelaskan bahwa untuk saat ini MT PP Muhammadiyah sudah merancang pembentukan Tabligh Institute sebagai bagian dari penyiapan para mubaligh muda Muhammadiyah.
“Latarbelakang berdirinya Mubaligh Istitute adalah untuk menghadapi bonus demografi pada tahun 2035. Maka kebutuhan mubaligh muda untuk tahun 2035 sangatlah penting,” terang Fathurrahman.
Fathurrahman mengungkapkan pendidikan Mubaligh Institute terdiri dari 3 aspek, yaitu, memahamkan ideologi Muhammadiyah, Kompetensi syariah dan bahasa, dan entrepreneurship
Keberadaan Tabligh Institute bukan milik Majelis Tabligh. “Ini adalah milik semua unsur Muhammadiyah, tidak hanya Majelis Tabligh saja, jadi semua harus membantu Tabligh Institute ini berjalan dengan baik,” ungkap Fathurrahman.
Keberadaan Tabligh Institute nantinya dapat membantu dalam pengiriman Mubaligh pada saat terjadi bencana. “Para Santri Tabligh Institute nantinya dapat disiapkan untuk membantu LPB dalam berdakwah di tempat bencana, untuk itu kerjasama ini sangat penting bagi kita,” jelas Fathurrahman. (Syifa)
Kontributor : Nur Wachid