MUHAMMADIYAH. OR. JAKARTA- Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Workshop Pengembangan Model dan Modul Dakwah Komunitas selama dua hari, yakni Rabu-Kamis (9-10/5).
“Ini tindak lanjut kita atas Muktamar di Makassar pada 2015 kemarin yang memberikan penekanan pada pentingnya dakwah komunitas,” ujar Imran Baihaqi, Ketua Panitia workshop LDK PP Muhammadiyah pada Rabu (9/5).
Dakwah komunitas adalah sebuah konsep dan strategi dakwah yang disusun sesuai dengan kebutuhan komunitas yang menjadi objek dakwahnya.
LDK PP Muhammadiyah memandang perlunya mengembangkan model dan modul yang dapat digunakan sebagai rujukan bagi Persyarikatan Muhammadiyah di berbagai level mulai dari Pimpinan Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting.
“Setiap kerja dakwah di daerah pedalaman atau terluar di Indonesia memiliki permasalahan yang berbeda. LDK membidik yang tidak terjangkau oleh Tabligh. Tugas LDK bukan dari balik mimbar, tapi melakukan pendekatan sesuai dengan kondisi objek dakwah,” ujar Muhammad Ziyad, Ketua LDK PP Muhammadiyah.
Menurut Ziyad, dakwah pencerahan berbasis komunitas memberikan perhatian khusus kepada beberapa komunitas yang berbeda dengan melakukan pembagian berdasarkan segmen dan bidang yang bersangkutan.
“Sebagai contoh dakwah khusus, Pak AR Fahruddin dahulu adalah sosok pertama yang mempelopori dakwah di perkantoran. Sayangnya, kini malah di berbagai perkantoran jarang dai Muhammadiyah yang mengisi. Inilah salah satu contoh pentingnya menggarap dakwah komunitas,"ungkap Ziyad. (afandi)