surakarta- Program studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta mengadakan seminar Nasional Arsitektur dengan tema “Kontribusi Arsitektur Islam Dalam Mengatasi Permasalahan Perkotaan”. Acara tersebut diadakan di gedung seminar Pasca Sarjana UMS, Kamis(24/5).
Seminar ini menghadirkan pembicara yang berkompeten di bidang Arsitektur, yaitu Ir. Ismudiyanto Ismail, MS, IAI (UGM Yogyakarta), Ir. Junianto, MT (UnMer Malang) dan dengan keynote speaker Ir. Budi Faisal, MAUD, MLA, Phd (ITB Bandung). “Kami mengundang dosen dan mahasiswa dari seluruh Indonesia utnuk mengikuti seminar ini,“ ungkap Dr. Dhani Mutiara selaku penanggung jawab acara ini dan sekaligus Ketua Program Studi (KaProdi) Arsitektur UMS.
Dalam acara tersebut Ir. Ismudiyanto Ismail menjelaskan bagaimana ekspresi nilai – nilai keIslaman dalam melestarikan budaya pembangunan lingkungan binaan. “Kita bisa belajar dari sejarah dan perkembangan peradaban Islam pada situs bangunan masjid di negara – negara timur tengah,” tutur Ismudiyanto.
Sementara itu, Ir. Junianto memaparkan pola struktur kota Surakarta dalam lingkup pengaruh pembangunan Masjid Agung pada masa kerajaan Mataram Islam. “Arsitek islami mempunyai aspek yang sangat luas, dapat dilihat dari struktur kotanya (kota Surakarta),” papar Junianto saat seminar, Kamis (24/5). Struktur kota Surakarta dalam konteks Mataram Islam dicirikan dari unsur kota yang berorientasi ke arah kiblat.
“Ada juga pameran dari hasil karya Arsitek UGM,” ujar Dhani Mutiara. Peserta yang hadir dalam acara tersebut sekitar 150 orang baik dari dosen maupun mahasiswa seluruh Indonesia.
Dhani Mutiara menjelaskan bahwa ada tujuan dari seminar nasional Arsitek Islam 2 ini, yaitu tujuan internal dan eksternal. “Untuk memperkuat visi sebagai pusat unggulan pendidikan arsitektur Islam dan membentuk forum komunikasi arsitektur Islam dalam lingkungan antar masyarakat,” jelasnya kepada Tim Promosi PMB.
“Saya berharap agar acara seminar nasional Arsitektur Islam ini, setiap tahunnya akan terus diadakan oleh perguruan-perguruan tinggi di Indonesia,” tutup Dhani Mutiara.(RN, ID)