JAKARTA, MUHAMMADIYAH.OR.ID ― Menutup rangkaian acara Pengkajian Ramadhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah tiga hari digelar di FKIP Uhamka sejak dari hari Ahad (27/5), Presiden Joko Widodo menyampaikan harapan besarnya bagi Muhammadiyah dalam mewujudkan Islam dan Indonesia yang berkemajuan, Selasa (29/5).
“Saya mengapresiasi Muhammadiyah sebagai gerakan yang tanwir dan tajdid, yang selalu mencerahkan dan membawa semangat pembaruan,” ujarnya di hadapan 1000 peserta pengkajian yang berasal dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia.
“Ada harapan kebangsaan di pundak Muhammadiyah untuk mengawal negara ini sesuai dengan misi agama Islam yang Rahmatan lil Alamin,” imbuhnya.
Presiden ketujuh Republik Indonesia tersebut terutama memberikan penghargaan yang tinggi kepada Muhammadiyah atas sikapnya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dokumen Muktamar Makassar tahun 2015 mengenai status Indonesia sebagai Darul Ahdi wa Syahadah.
“Saya tentu mengapresiasi Muhammadiyah yang terus mengumandangkan prinsip tersebut. Prinsip bahwa negara Indonesia merupakan negara kesepakatan dan persaksian,” ujar Joko Widodo.
Terakhir, Presiden Joko Widodo menyampaikan agar Muhammadiyah tidak berhenti untuk memberikan kritikan-kritikan tajam terhadap berbagai kebijakannya karena ia menilai bahwa berbagai kritik yang diberikan oleh Muhammadiyah selalu memakai sudut pandang sebagai pandangan dari salah satu pendiri negara Indonesia.
“Saya kira Muhammadiyah memberi kesejukan bagi negara dengan hal-hal yang baik. Terima kasih kepada Muhammadiyah yang terus memberikan kritik-kritik membangun dan memberikan solusi. Saya yakin Muhammadiyah dapat membangun dalam dakwah digital ini untuk menampilkan Islam yang berkemajuan,” pungkasnya.(afandi)