MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Muhammadiyah Tobacco Control Center Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (MTCC UMY) menyelenggarakan diskusi tentang “Urgensi Kenaikan Cukai Tembakau bagi Indonesia” pada Kamis (7/6) di KJ Hotel, Jl. Parangtritis, Yogyakarta. Dalam kegiatan itu, MTCC UMY mendesak pemerintah untuk menaikkan cukai tembakau.

Winny Setyonugroho, Ketua MTCC UMY mengatakan bahwa MTCC berpartisipasi aktif dalam program-program pengendalian tembakau dan program KTR (Kawasan Tanpa Rokok) di Indonesia.

“MTCC juga melakukan advokasi kebijakan public dalam pengendalian dampak tembakau dan sosialisasi pengintegrasian dampak tembakau pada masyarakat luas,” ujar Winny.

Winny melanjutkan, sehingga berkenaan dengan hal itu, dibutuhkan tim khusus yang bergerak dalam perekonomian dan perpajakan tembakau di bawah program MTCC.

“Disadari, akibat dari peredaran dan produksi rokok di Indonesia memang memunculkan pro dan kontra. Para aktivis anti rokok berupaya untuk mendesak pemerintah agar segera mengeluarkan regulasi anti rokok, namun di sisi lain juga tidak kalah gencarnya pihak-pihak pebisnis rokok dan tembakau yang tidak ingin ada regulasi itu tadi,” tambahnya.

Lebih lanjut Winny mengatakan, sudah saatnya pemerintah melihat dampak bahaya dari rokok. Misalnya berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), diketahui bahwa mayoritas penyakit yang diderita pasien adalah penyakit degenerative yang salah satu pemicunya adalah konsumsi rokok.

“Sesuai dengan program FCTC (Framewrok Convention on Tobacco Protocol) yang digagas oleh WHO mengenai pengendalian tembakau, Muhammadiyah turut aktif berpartisipasi di dalamnya. Kami berharap pemerintah segera mengeluarkan regulasi yang tepat, untuk kesehatan dan kemaslahatan masyarakat Indonesia,” kata Winny. (nisa)