MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir pada Jum’at (15/6) mengisi Khutbah Idul Fitri di Lapangan Ganjuran, Desa Sumbermulyo, Bantul yang turut dihadiri 15.000 umat muslim.
Dalam khutbahnya Haedar menyampaikan, sebagai wujud aktualisasi puasa dalam perilaku taqwa yang berbuah ihsan atau kebajikan utama, maka umat Islam pasca Ramadhan ini penting untuk memelopori gerakan keadaban ihsan di ruang publik.
“Tunjukkan perilaku ihsan dalam seluruh interaksi sosial kita, termasuk dalam menggunakan media sosial, sebagai bukti kesuksesan puasa Ramadhan dan Idul Fitri dalam perangai takwa di dunia nyata,” ucap Haedar.
Pesan berbuat ihsan harus hadir dalam kehidupan setiap insan beriman pasca puasa dan Idul Fitri di negeri ini. Kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan saat ini selain memerlukan nilai mulia ihsan.
“Perbedaan agama, suku, ras, golongan, serta kepentingan politik tidak boleh menghilangkan nilai dan sikap kasih sayang, toleransi, kebaikan, serta perbuatan adil dan ihsan dari kaum muslimin terhadap siapapun,” tutur Haedar.
Haedar turut mengajak umat muslim untuk menyebarkan nilai ihsan sebagai perekat hidup berbangsa dan bernegara sebagai cermin risalah Islam rahmatan lil-‘alamin. Maknanya agar baik umat yang awam lebih-lebih muslim yang berilmu dan menjadi penyuluh ajaran dapat mempraktikkan ihsan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Sebarkan pesan-pesan positif yang ma’ruf dan membawa kegembiraan agar umat dan bangsa makin optimis dan damai dalam berperikehidupan sehari-hari secara bersama-sama. Ketika harus menyuarakan peringatan atas hal-hal buruk atau munkar, gelorakan dengan cara yang ma’ruf dalam bingkai adil dan ihsan,” ungkap Haedar.
Diakhir, Haedar juga mengajak kaum muslimin untuk berlomba-lomba dalam beramal kebajikan sepanjang hayat sebagai wujud bertaqwa buah puasa.
“Marilah kita terus menanam benih-benih serba kebaikan dalam hidup yang tidak terlalu lama ini, sehingga ketika menghadap keharibaan Allah sudah berbekal amal shaleh dan menutup lembaran hidup ini dengan husnul khatimah. Jangan menunda-nuda waktu untuk berbuat kebaikan karena kita sungguh tidak tahu ambang batas hidup ini. Karena itu jadikan sepanjang hidup ini penuh arti dengan fondasi iman, Islam, dan ihsan yang bermuara taqwa guna meraih kebahagiaan dunia akhirat dan meraih surga jannatun na’im,” pungkas Haedar. (adam)