MUHAMMADIYAH.OR.ID, PONTIANAK – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Jum’at (29/6) menghadiri Silaturahim Idul Fitri 1439 H Keluarga Besar Muhammadiyah Pontianak bertempat di Aula Ki Bagus Hadikusumo, Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Muhammadiyah Pontianak.

Dalam tausyiahnya, Haedar menyampaikan bahwa silaturahim bukan hanya sekadar menjalin hubungan bersama yang sudah baik, tetapi juga  mempertautkan kembali hubungan yang terputus.

“Jadikan momentum idul fitri ini sebagai wadah untuk mempertautkan hubungan tali persaudaraan yang retak,” ucap Haedar.

Terlepas dari silaturahim, makna idul fitri yang paling penting ialah dengan mengaktualisasikan nilai-nilai takwa dalam kehidupan.

“Terdapat tiga ciri orang bertakwa, yaitu menginfaqkan sebagian hartanya di kala sempit, menahan amarah, dan juga mudah memberi maaf kepada orang lain,” imbuh Haedar.

Selain itu, Haedar juga menyampaikan, untuk menjadi ummat terbaik atau khairu ummah memang tidak mudah, namun paling tidak kita dapat  menuju kepada hal tersebut.

“Maka dalam mewujudkan khairu ummah, Muhammadiyah terus berupaya dengan mengembangkan bebera sektor, diantaranya yaitu dengan membangun sekolah, rumah sakit, panti asuhan, dan lembaga sosial,” jelas Haedar.

Haedar juga menegaskan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi islam yang berlandaskan gerakan tajdid.

“Jadi kalau Muhammadiyah tidak bergerak, berarti bukan gerakan islam. Kita harus yakin dengan perjuangan Muhammadiyah dalam membangun peradaban Islam lewat upaya-upaya yang ada pada hari ini,” pungkas Haedar. (adam)