Minggu, 19 Mei 2024
Home/ Berita/ Silaturahim Sebagai Kunci Kesuksesan

Silaturahim Sebagai Kunci Kesuksesan

MUHAMMADIYAH.OR.ID, TASIKMALAYA – Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) menyelenggarakan silaturahim pada Kamis (28/6) di Grha UMTAS. Hadir pada kegiatan tersebut, Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.

Rektor Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS), Ahmad Qonit Ali Daud menyampaikan bahwa, momentum silaturahmi ini  merupakan momen yang rutin diadakan UMTAS “Kegiatan pada tahun ini dihadiri oleh Sekum PP Muhammadiyah, saya berharap beliau dapat memberikan penguatan-penguatan untuk kami, sehingga soliditas warga Muhammadiyah semakin kuat,” katanya.

Kehadiran Mu’ti, Ahmad berharap, akan memberi petuah untuk memotivasi sivitas akademika UMTAS dan warga Muhammadiyah Tasikmalaya agar semakin bersemangat dalam beramal.

Kemudian dalam tausyiah, Mu’ti memaparkan tentang pentingnya silaturahmi dalam kehidupan. Menurutnya, kunci kesuksesan dalam berkarir khususnya, dan kesuksesan dalam kehidupan pada umumnya, adalah silaturahmi.

“Dengan bersilaturahmi kita mendapatkan manfaat yang sangat banyak. Face to face meeting dapat membuat kita lebih sehat, cerdas, dan bahagia. Selain itu, orang yang sering bertemu sahabat-sahabatnya memiliki harapan hidup 15 tahun lebih lama dari pada yang tidak. Face to face meeting ini tidak pernah dapat tergantikan olehvideo call dan terhindar dari sadapan cybercrime police,” tuturnya.

Mu’ti menambahkan, silaturahmi selalu disertai dengan keterbukaan atau openness. Ketika bertemu dengan orang lain, biasakan untuk terbuka dan berbagi, sehingga di sana terjadi sharing idea yang memunculkan gagasan dan inspirasi. “Salah satu kunci agar kita maju maka kita harus open mind. Orang yang berpikiran terbuka adalah orang yang mau meningkatkan kualitas diri dan kualitas ilmunya,” katanya.

Terkait UMTAS, Mu’ti mengatakan bahwa ketika UMTAS ingin menjadi perguruan tinggi yang hebat, UMTAS juga harus melakukan silaturahmi. Dengan begitu, akan ada connection dan correlation dengan perguruan tinggi yang lain. “Hindari su’udzon, budayakan husnudzon. Lihat kampus lain dari sisi positif, maka semua menjadi indah. Lihat yang lain dari sisi yang baik, maka kita akan mendapatkan kebaikannya. Inspirasi akan muncul karena kita belajar dari yang lain,” tambahnya.

Terakhir, ia menyampaikan bahwa setiap orang atau kelompok memiliki prestasi sesuai dengan apa yang dikerjakannya. “Manusia tidak dapat melihat prestasinya kalau ia tidak berprestasi dalam kerjanya. Oleh karena itu, mari bekerja dengan baik, setelah itu sampaikan prestasi kita kepada publik sebagai bentuk syiar,” pungkasnya. (nisa)

Sumber: Hidayah Nu

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *