MUHAMMADIYAH. OR. ID, JAKARTA- Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik mengaku bahwa Indonesia merupakan negara mayoritas muslim yang paling berkesan dan paling maju terutama dalam aspek toleransi dan demokrasi dibandingkan dengan negara lain yang pernah dia tinggali semasa bertugas. Demikian yang disampaikan Moazzam pada acara Silaturrahim Halal Bihalal Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya 62 Jakarta, Rabu (4/7).
“Sistem politik dan ekonominya teratur dan bisa jadi inspirasi bagi negara muslim yang lain. Harapan saya sebagai sahabat Indonesia, bahwa pemimpin di dunia ini bisa melihat banyak hal pada Indonesia,” ujarnya di hadapan para tokoh politik dan tokoh nasional.
Akan tetapi, di balik kesan dan harapan tersebut Moazzam menyampaikan bahwa Indonesia masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan baik agar potensi dan peluang yang positif itu tidak hilang.
Menyambut kesan Moazzam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimis dan menyatakan bahwa problem yang saat ini dihadapi adalah perasaan bahwa negara tidak hadir di dalam kepastian hukum, pasar rakyat, ekonomi, dan politik. Apabila semua ini beres, maka bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi contoh seperti yang dimaksud oleh Moazzam.
Sementara itu Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyampaikan bahwa melihat posisi Muhammadiyah sebagai salah satu ormas yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, maka Muhammadiyah memiliki tugas penting sebagai pengontrol kebijakan pemerintah.
“Muhammadiyah itu saya ibaratkan forum komisaris dari pendiri bangsa. Kita tahu siapa tokoh Muhammadiyah seperti Ibu Fatmawati dan Bung Karno dan lainnya, sehingga Muhammadiyah punya hak untuk mengingatkan pemerintah. Muhammadiyah punya tugas negara untuk ‘menjewer’ terus menerus agar kebijakan negara tidak menyeleweng,” pungkas Fahri. (afandi)