MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar Muktamar ke XVIII yang diselenggarkan di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada tanggal 1 hingga 4 Agustus 2018 dengan mengangkat tema “Meneguhkan Pancasila sebagai Sukma Bangsa untuk Indonesia Sejahtera”.

Pembukaan acara yang berlangsung pada Rabu (1/8) dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi.

Dalam sambutan pembukanya Haedar menyampaikan lima keunggulan yang harus dibangun oleh IMM. Pertama, bangun keunggulan idealisme.

“Sebesar apapun IMM kalau idealismenya keropos maka IMM akan punah dalam idealismenya. Harus dikuatkan dalam idealisme diri bukan hanya organisasi,” tegas Haedar.

Kedua, penguatan keunggulan organisasi. IMM harus menjadi organisasi modern seperti Muhammadiyah. “Jadikan muktamar ini sebagai pembelajaran berorganisasi dengan baik,” tutur Haedar.

Ketiga, kekuatan personal. IMM memiliki trilogi kompetensi, yakni religiusitas, intelektualitas, humanitas.

“Trilogi ini jangan hanya sekadar dihapal, tapi harus dilakukan,” imbuh Haedar.

Dalam hal religiusitas prinsip kesalehan dalam ber IMM harus terus digalakkan. Dalam hal intelektualitas, IMM harus terus menggerakan semangat literasi, sedangkan dalam hal humanitas, IMM harus membangun kepedulian terhadap siapapun walaupun berbeda agama.

Keempat, kekuatan sinergi. Dan kelima, kekuatan peran dalam kehidupan bermasyarakat.

“IMM selain berperan sebagai gerakan kemahasiswaan, juga harus berperan dalam gerak sosial kemasyarakatan,” pungkas Haedar. (dzar/syifa)