MUHAMMADIYAH.OR.ID, SUDAN – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan mengadakan kegiatan Kurban perdana. Meski dengan keterbatasan personal PCIM Sudan diamanati 1 kambing sedang dan 1 unta besar.
Ketua PCIM Sudan, Muflihun mengungkapkan bahwa PCIM Sudan dipercaya sebuah lembaga kemanusiaan yang menggalang dana dari masyarakat Indonesia untuk menyalurkan kurban di beberapa negara bernama AQL.
“Alhamdulillah penyembelihan sampai pembagian berjalan lancar. Dengan usaha sederhana seperti ini kami ingin menjadi bagian dari semangat pengorbanan yang merupakan falsafah dasar dari makna Idul Adha di samping itu momen ini juga saya ingin agar pengurus dan kader Muhammadiyah bisa terlibat melatih jiwa untuk berbuat untuk kemaslahatan masyarakat dan kepentingan umum,” ungkapnya.
Selain itu, PCIM Sudan juga menggelar open house di H+4 Idul Adha. “Tujuan utamanya adalah merangkul kader-kader Muhammadiyah dan memperkuat hubungan emosional antar kader, baik pengurus, anggota maupun simpatisan. Selain itu kita ingin menjadi yang paling cepat menyambut mahasiswa baru yang diterima di International University Of Africa,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Ketua PCIM Sudan menyampaikan ucapan selamat datang, perkenalan, dan juga pesan kepada para Mahasiswa baru University of Africa.
“Antum semua selaku mahasiswa yang baru perlu membedakan beberapa hal dasar antara dunia akademis dan sosial, dalam diri kita semua terdapat dua hal yang berbeda dalam fungsi antara dunia akdemis sebagai dunia penitian karir dengan sosial sebagai output dari didikan kampus yang nanti berfungsi menertibkan interaksi kita dengan masyarakat. Dua hal antara akademis dan sosial itu menyatu dalam diri kita semua sebagai naluri, akademis merupakan kebutuhan dasar sebagai manusia, begitu pun kita ditakdirkan menjadi mahluk sosial yang bertujuan meramaikan kehidupan ini dengan produktifitas,” jelasnya.
Selain itu Ia juga menyampaikan, Muhammadiyah sebagai organisasi sosial hadir untuk memakmurkan kehidupan dengan Ilmu dan Amal, bukanlah untuk tujuan berbangga diri yang menimbulkan fanatisme sekedar mencirikan diri dari yang lain.
“Muhammadiyah juga bukan organisasi politik, tetapi Muhammadiyah terdepan menjaga bangsa dari nafsu yang rusak. Kami sangat terbuka pada siapapun, Markaz ini (Muhammadiyah) terbuka untuk kalian semua. Dan saya juga sangat berharap ada kader-kader Muhammadiyah datang langsung ke kita sama-sama mengurus Muhammadiyah,” pungkasnya.