MUHAMMADIYAH.ID, BANJARMASIN – Kampus Muhammadiyah terus berpartisipasi dalam percaturan global, melalui Fatimah (25), mahasiswi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang dipercaya mengenalkan kebudayaan Kalimantan Selatan di Jepang dengan membawakan Tarian Rada Rahayu.
Mahasiswi semserter 1 Progam Studi S1 Keperawatan Kelas Bilingual UM Banjarmasin ini, terpilih setelah mengikuti beberapa tahapan seleksi yang dilakukan pihak kampus dan berhasil menyisihkan 23 kanidat lain.
Mahasiswi yang juga akan melakukan pertukaran mahasiswa di Jepang ini memulai berbagai tahapannya hingga akhirnya terpilih mempromosikan salah satu kebudayaan Indonesia. Dari mulai seleksi membuat essay 500 kata tentang hubungan Jepang dan Indonesia saat ini, tes kepribadian, dan wawancara Bahasa Inggris seputar movitasi keikutsertaan sampai dengan uji bakat dan talenta, ia lewati tahapan ini dengan baik.
Ia, berkomitmen akan mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya selama 10 hari di Jepang tepatnya di Kota Miyagi, yang akan dimulai sejak 10 Desember sampai dengan 19 Desember mendatang.
“Saya siap mengenalkan Tarian Rada Rahayu nanti. Saya mendalami kesenian itu dari teman dan guru saya serta belajar secara otodidak di Youtube,” kata Fatimah, pada Rabu (7/11)
Perempuan yang juga pernah menjadi perawat gigi terbak di King Faisal Hospital Mekkah ini, mengaku senang mendapatkan kesempatan mengenalkan tarian kota asalnya dan mendapat dukungan penuh oleh teman-teman dan pihak kampus.
Selama kegiatan pertukaran mahasiswa ini, Fatimah bersama duta-duta kampus PTM lainnya akan tinggal dan berinteraksi dengan masyarakat Jepang melalui kegiatan-kegiatan seperti kuliah umum, pertemuan dengan kepala daerah setempat, pentas seni budaya Jepang-Indonesia, diskusi dan presentasi ilmiah.
Kepala Kantor Urusan Internasional Universitas Banjarmasin, Ahmad Kailani menjelaskan diberangkatkan satu mahasiswinya ke Jepang ini sebagai wujud komitmen UM Banjarmasin dalam memberikan kontribusi kepada peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan berpartisipasi dalam percaturan global.
"Program ini merupakan wujud implementasi kerja sama antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia dengan Pemerintah Jepang. Semua biaya perjalanan, akomodasi, konsumsi dan lain-lain merupakan beasiswa penuh dari pemerintah Jepang," jelasnya. (andi)
Sumber: Humas UM Banjarmasin