MUHAMMADIYAH. ID, ABU DHABI-Sebagai salah satu implementasi gerakan ramah perempuan dan anak, Nasyiatul Aisyiyah mendapatkan kesempatan menjadi salah satu peserta dalam Interfaith Alliance for Safer Communities dengan tema 1st Forum: Child Dignity in The Digital World pada tanggal 19-20 November 2018 di Abu Dhabi Uni Emirat Arab.
Dijelaskan Diyah Puspitarini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) kegiatan ini digagas oleh pemerintah Abu Dhabi UEA bekerjasama dengan berbagai organisasi agama dan anak di dunia seperti Arigatou International, Unicef, Religion for Peace.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan lebih dari 20 negara dari latar belakang tokoh lintas agama dan organisasi yang peduli dengan anak.
Hadir bersama Ketua Umum PPNA, delegasi dari Indonesia yang lain, yaitu Prof. Din Syamsudin selaku Dewan Penasehat MUI dan president World Peace Forum, Menteri KPPA, Yohana Yambise, dan Anisia Kumala dari pimpinan Pondok Pesantren Tazakka Pekalongan, yang juga merupakan anggota PPNA.
Diyah mengatakan, turut serta NA dalam kegiatan ini tidak lain karena semangat dakwah amar ma'ruf nahi munkar dan tentunya sebagai bukti keseriusan NA dalam fokus pada program anak.
"Kegiatan ini memfokuskan pada bahaya dan dampak dari era digital pada anak. Salah satunya Abu Dhabi UEA juga sedang serius menggarap perlindungan anak terutama pada aliansi lintas iman. Isu utamanya adalah eksplorasi seksual melalui digital online pada anak," ujar Diyah ketika dimintai keterangannya pada Selasa (20/11).
Diyah mengatakan, saat ini ada 800 juta anak dan remaja di seluruh dunia berisiko terpapar perilaku kriminal online.
"Kehidupan setiap anak sangat berharga dan setiap anak memiliki hak untuk bermartabat dan aman. Melindungi anak-anak dari bahaya predator online adalah sangat penting. Dan hal ini membutuhkan pendidikan di tingkat lokal dan global. Maka kerjasama dan gerakan dari semua pihak baik pemerintah dan masyarakat terkecil dalam keluarga menjadi sangat penting," pungkas Diyah.