MUHAMMADIYAH.ID, MEDAN – Muhammadiyah hadir dan membawa pesan kepada seluruh komponen bangsa baik pemerintah dan kekuatan politik nasional agar menggelorakan semangat pemikiran dan tindakan nyata untuk saling mendorong dan bekerjasama demi kemajuan bangsa dan negara. Hal ini disampaikan Anwar Sembiring, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan dalam Tabligh Akbar dan Resepsi Milad Muhammadiyah 106 H/109 H yang berlangsung, pada (2/12/2018) di Gedung Astaka Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara.
“Ta’awun dalam artian menggelorakan pesan dalam mengembangkan sikap saling tolong menolong dan mewujudkan kemaslahatan bangsa mencegah kontestasi dalam dosa dan keburukan,” katanya.
Ia, mengutip ayat Al-Qur’an (QS Al-Maidah ayat 2), “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertaqwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksaan-Nya”.
Islam, lanjutnya dengan konsep Ta’awun yaitu tolong menolong dalam umat manusia yang di dalamnya ada gotong royong.
“Dalam Muhammadiyah, ajaran Ta’awun bukanlah hal yang baru, sejak KH Ahmad Dahlan sudah ada nilai benih-benih ajaran Ta’awun yang dilaksanakan bersama murid-muridnya,” terangnya.
Katanya, setiap muslim yang menganut Islam membebaskan dan memberdayakan umat bangsa dari kemiskinan dan keterbelakangan. Termasuk dusta manakala tidak mau menolong kaum yang lemah. Apalah artinya agama jika tidak mau menolong mereka.
“Hal tersebut dibuktikan dengan keberadaan rumah sakit, klinik, pelayanan sosial, tanggab bencana dan pemberdayaan masyarakat. Oleh sebab itu, mari kita sikapi, ikut bersama teman-teman membukakan hari kita untuk bekerja sama di setiap cabang dan sekolah dalam rangka menggelorakan Ta’awun untuk negeri,” katanya.
Anwar, kemudian menjelaskan ada dua hal yang harus dicermati dalam tahun 2018 dan tahun 2019 ke depan. “Pertama, musibah gempa Lombo, Donggala dan lainnya adalah pesan utama agar kita tergerak untuk peduli meringankan beban saudara. Agar bangkit dan kembali mampu menjalankan roda kehidupan secara sehat,” katanya.
Kedua, situasi nasional di Kota Medan khsusunya pada 2019 berada pada tahun politik. Hal ini dapat memunculkan gesekan satu sama lain. Baginya, penting dilandasi nilai Ta’awun untuk berbagi layaknya satu tubuh. Perbedaan politik harus tetap diikat oleh ikatan persaudaraan.
“Muhammadiyah di usia ke-106 tahun tetap istiqomah untuk bekerja sama dengan pemerintah dan komponen bangsa demi wewujudkan kemajuan nasional dalam bingkai spirit dan tidak akan bekerjasama dalam dosa dan permusuhan,”katanya.
Acara tabligh yang menghadirkan penceramah Yunahar Ilyas, Ketua PP Muhammadiyah ini juga melaksanakan berbagai rangkaian acara seperti lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat pelajar, lomba mewarnai, bazar serta pameran. (Andi)