MUHAMMADIYAH.ID, KULONPROGO—Mendukung Peraturan Daerah Tentang (Perda) Kawasan Tanpa Rokok, Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerjasama dengan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KEMENKOP) dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kulonprogo, meluncurkan display pesan hidup anti rokok pada Senin (3/12).

MTCC UMY diwakili Dianita Sugiyo menunjukan data, bahwa perokok pemula terbesar di Indonesia adalah para remaja sebanyak 88,6%. Menurut data yang dirilis oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak menunjukan fakta bahwa perokok pemula remaja yang masih berada di usia 13 tahun.

Melihat fakta tersebut, MTCC UMY berkomitmen untuk mengawal dan mengkampanyekan gerakan tanpa rokok.

“MTCC-UMY akan terus mengawal baik pemerintah pusat atau daerah agar lebih giat dalam menciptakan sekaligus menerapkan kawasan tanpa rokok dan pengendalian iklan produk tembakau,” ungkapnya

Terkait pemasangan iklan rokok, MTCC UMY berharap bahwa semua pihak untuk serius mengindahkan Peraturan Bupati (PERBUB) Pasa 12 Nomor 3 tahun 2015.

Sementara itu, Cut Arianie, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM) menyampaikan bahwa acara yang diselengarakan merupakan wujud dari penerapan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok.

Hal itu sejalan dengan program yang dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Selain itu, gerakkan anti rokok merupakan kampanye penyadaran tentang bahaya rokok kepada masyarakat.

Menurut data Kemenkes terjadi peningkatan yang signifikan, data tersebut menunjukan prevalensi perokok di Indonesia meninggkat dari 1997-2003.

“Dua puluh tahun yang lalu 1 di antara 3 orang di Indonesia adalah perokok. Berdasarkan data terakhir, sekarang 2 di antara 3 orang adalah perokok,” tandasnya. (a'n)