MUHAMMADIYAH.ID, BANGIL – Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Yogyakarta berkunjung ke pondok pesantren Darullughoh Wadda’wah (DALWA) pada Kamis (27/12) di Ravva Room Dalwa Hotel. Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahim dan pengembangan keilmuan.

Acara tersebut diisi dengan ramah tamah dan saling bertukar pikiran tentang kemajuan pendidikan di masing-masing kampus PUTM dan DALWA. Pada kesempatan itu, PUTM memaparkan program-program yang diajarkan, seperti ilmu alat yakni memabaca kitab, ilmu hadis dan ushul fiqh serta ilmu ketarjihan yang dibekalkan kepada para thalabah sebagai calon kader tarjih Muhammadiyah.

Dilanjutkan oleh Hasan Basri, pimpinan pondok DALWA dalam bidang bahasa mengatakan pentingnya belajar bahasa Arab. Di pondok pesantren banyak manusia yang mukim untuk belajar agama Islam. Seseorang tidak akan maksimal belajar ilmu agama tanpa mengenal belajar bahasa Arab. Karena sumber utama syariat ini adalah al-Quran dan hadis.

“Di pondok ini setiap murid baru akan dikarantina selama satu bulan dengan bahasa Arab, dengan memperbanyak kosa kata dan conversation. Baru setelah itu dikirm ke kelas-kelas yang sesuai dari SD sampai SMA,” ujar Hasan.

Menurutnya, Bahasa Arab adalah pintu masuk kepada ilmu-ilmu Islam. Santri diberi penekanan pada pendidikan tauhid terlebih dahulu setelah itu tazkiyatun nufus (penyucian jiwa), baru ditanamkan ilmu dan hikmah. Selain itu, membangkitan semangat santri untuk belajar itu juga penting, karena membangkitkan semangat belajar santri lebih berat dari pada mengajar itu sendiri.

Tidak hanya itu, dalam belajar sarana dan prasarana menjadi hal yang penting, tetapi ketika sarana belum memadahi jangan sampai patah arang untuk terus belajar. “Banyaklah mendengar, membaca, menghafal dan praktik tanpa rasa malu,”  tutup Hasan. (nisa)

Kontributor: Arief Rakhman Aji