MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah lakukan silaturahim kebangsaan dengan mengunjungi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahyanto di Markas Besar TNI Cilangkap Jakarta Timur pada Selasa (8/1).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto, ditemani tujuh pengurus harian PP Pemuda Muhammadiyah di antaranya Zaedi Basiturrozak (Bendahara Umum), Nugroho Noto Susanto (Ketua), Mukayat Amin (Ketua), Samson Yasir Al Katiri (Ketua), Dedi Irawan (Ketua), Yudi Najibullah (Wakil Sekretaris Jendral), dan Anderian Noor (Wakil Sekretaris Jendral).
Pada kesempatan tersebut, selain Panglima TNI Hadi Tjahyanto, rombongan Pemuda Muhammadiyah juga disambut oleh Aster Panglima TNI Mayjen TNI George Elnadus Supit, Kapuspen TNI Brigjen TNI Sisriadi dan Kapusbintal TNI Laksma TNI Budi Siswanto.
Hadi Tjahyanto dalam kesempatan tersebut menyampaikan beberapa pesan kebangsaan, yaitu tentang menguatkan persatuan dan keutuhan NKRI.
Menurut Hadi, persatuan dan keutuhan NKRI adalah kunci suksesnya pembangunan Indonesia. Apalagi saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi tahun politik.
“Suhu politik semakin tinggi, sehingga peran organisasi masyarakat seperti Pemuda Muhammadiyah untuk membangun kohesifitas dan stabilitas nasional sangat diperlukan. Panglima TNI juga mengapresiasi kiprah Pemuda Muhammadiyah yang selalu menunjukkan loyalitas kebangsaan. Salah satunya adalah adanya KOKAM. Seragam KOKAM juga keren banget,” puji Hadi.
Kemudian Sunanto, menegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah miliki komitmen tentang kebangsaan. Ia menyebut Jendral Sudirman sebagai panglima TNI (dulu TKR), yang merupakan kader otentik Hizbul Wathan, salah satu organisasi otonom Muhammadiyah.
“Sedangkan Pemuda Muhammadiyah, adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang kelahirannya banyak diinisiasi oleh Hizbul Wathan. Maka, jiwa kebangsaan atau nasionalisme Pemuda Muhammadiyah telah mendarah daging di setiap nafas dan darah aktivis Pemuda Muhammadiyah, sebagaimana Jenderal Sudirman telah buktikan,” kata Sunanto.
Ia menambahkan, bagi Pemuda Muhammadiyah, konsep kebangsaan Republik Indonesia telah final sesuai kesepakatan para pendiri bangsa, termasuk di dalamnya tokoh-tokoh Muhammadiyah. Selanjutnya, Sunanto menyampaikan beberapa butir usulan program sinergi antara Pemuda Muhammadiyah denganTNI.
“Di antaranya adalah kerja sama pelatihan KOKAM, Pelayaran Kebangsaan untuk Pemuda Muhammadiyah, pelatihan SAR dan tanggap bencana, beasiswa studi S2 bagi Pemuda Muhammadiyah di Universitas Pertahanan Indonesia, serta kuota bagi kader Pemuda Muhammadiyah yang hendak mengikuti seleksi sebagai anggota TNI,” urainya.
Menanggapi hal tersebut, Hadi menyambut baik dan bahkan merasa bergembira ternyata Pemuda Muhammadiyah memiliki atensi tinggi terhadap berbagai isu kebangsaan khususnya di aspek pertahanan.
Menurutnya, jika TNI diisi oleh kader-kader terbaik dari Pemuda Muhammadiyah, maka kekuatan bangsa ini akan semakin hebat.Karena menurutnya, kecintaan kader Pemuda Muhammadiyah terhadap NKRI sudah tidak diragukan lagi.