MUHAMMADIYAH.ID, JAMBI - Ketua Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Achmad Suud menyatakan bahwa keberadaan jabatan 'Ex-Officio' di BTM memiliki makna strategis-jangka panjang bagi masa depan persyarikatan.

"Melalui Ex-Officio, Muhammadiyah diharapkan menguasai 51 persen saham dan hal ini sesuai dengan amanah dalam surat keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam membangun Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM)," ujar Suud dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku 2018 BTM Taqwa Singkut di Provinsi Jambi, Ahad (27/01).

Ex-Officio terdiri dari para pengurus Muhammadiyah sebagai perwakilan di BTM. Menurut Suud, Ex-Officio adalah upaya agar Muhammadiyah terus mengawal BTM sebagai badan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).

Sebagai AUM, posisi Ex-Officio membuat Muhammadiyah memiliki hak untuk memperoleh sisa hasil usaha (SHU) minimal sebesar 20 persen tiap tahunnya sesuai ketetapan dalam regulasi AD/ART BTM hasil Rapat Kerja Nasional Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Pekalongan, Jawa Tengah.

Lebih lanjut, Suud menjelaskan bahwa fungsi Ex-Officio semata adalah memajukan BTM, menjaga dan mengembangkan dakwah Muhammadiyah di berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

"Apalagi badan hukum BTM adalah koperasi yang ketentuan kepemilikannya adalah anggota. Sehingga jika suatu saat nanti jumlah anggota koperasi itu besar dan warga Muhammadiyah itu sedikit, maka dengan Ex-Officio Muhammadiyah tidak punah di lembaga keuangan mikro tersebut," pungkas Suud. (Afandi)