MUHAMMADIYAH.ID, MALANG — Menyongsong Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) gelar Sarasehan Kebangsaan Pra-Tanwir pada Kamis (7/2), di UMM Dome, Kompleks Kampus Terpadu UMM.
Fauzan, Rektor UMM dalam sambutannya mengatakan peran Muhammadiyah selalu ditunggu semua kalangan. Termasuk hasil dari Tanwir yang akan diselenggarkan pada 15 sampai 17 Februari di Bengkulu nanti.
“Sumbangan Muhammadiyah berupa gagasan segar, baik tentang kebangsaan maupun keumatan selalu ditunggu.” Ungkapnya
Fauzan menerangkan, gagasan yang akan dibahas di Tanwir nanti merupakan hasil dari seminar dan sarasehan yang dilakukan secara marathon di Kampus-kampus Muhammadiyah pra-tanwir. Bukan hanya menghadirkan tokoh yang berasal dari internall umat Islam ataupun Muhammadiyah, sarasehan Kebangsaan ini juga menghadirkan tokoh lintas agama, Franz Magnis Suseno.
“Pencerahan yang dilakukan Muhammadiyah bukan hanya diberikan kepada internal umat Islam, tetapi kepada seluruh bangsa sebagai nilai universal kemanusiaan yang diusung Muhammadiyah.” Terang Fauzan.
Tema ini diposisikan sebagai masyarakat, tema perintah yang sangat imperatif, Muhammadiyah mengajak kepada warganya menjadi warga yang beragama dan mencerahkan.
Beragama yang memberikan kedamaian dan kebahagiaan bagi orang lain. Muhammadiyah mengajak bersama-sama untuk memahami agama secara menyeluruh, bukan beragama yang paradoks.
Kita sebagai khalifah fil Ardh menyerukan kedamaian di muka bumi ini dan menjadi tanggung jawab kita semua ini.
Saat ini banyak yang tidak mengaplikasikan nilai-nilai dan norma-norma agama dalam kehidupan masyarakat. Apa yang kita lakukan harus berdasar pada nilai dan norma agama sehingga tingkah laku sesuai dengan hati.
Menyoroti peran kebangsaan Muhammadiyah, Saad Ibrahim, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengungkapkan, hadirnya Muhammadiyah berperan banyak terhadap kemajuan Bangsa Indonesia, baik di tingkatan pemerintah desa sampai pemerintah pusat.
“Antara Muhammadiyah dan Pemerintah merupakan partner strategis, yang saling mengisi.” Kata Saad.
Ditingkat daerah, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) sudah banyak berdiri di tempat-tempat yang belum terjangkau fasilitas pemerintah. Bidang pendidikan dan kesehatan menjadi unggulan Muhammadiyah dalam memberikan pelayanan kepada bangsa Indonesia.
“Selain pendidikan dan kesehatan yang selalu terdepan, jangan lupakan masjid yang menjadi pusat kegiatan warga di desa-desa. Bukan hanya kegiatan ibadah, tapi juga kegiatan sosial lainnya.” Terangnya.
Hadir dalam acara ini, Haedar Nashir (Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah) sebagai keynote speaker, Frans Magnis Suseno, Munir Mulkhan, Malik Fajar, Syamsul Arifin, dan Nazaruddin Maliki sebagai narasumber. (aan) (dzar)