Yogyakarta- Kita berharap berbagai karya seni yang ada, seperti seni rupa, termasuk seni lukis, seni sastra, seni musik, seni panggung, dan juga seni film, dapat mendukung pembentukan watak bangsa, karena seni sebuah karya seni tidak hanya menampilkan keindahan tetapi pesan moral dan juga pesan-pesan kemanusiaan.
Demikian disampaikan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin saat diwawancara beberapa wartawan di sela pembukaan acara Pameran Seni Rupa dengan tema “Silaturahmi” yang diselenggarakan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga PP Muhammadiyah di Bentara Budaya Yogyakarta, Jum'at (24/08/2012). “Perlu menjadi pradigma baru dikalangan seniman di Indonesia, dan tidak seperti di barat yang menganggap seni adalah cukup seni, tetapi lebih dari itu, seni adalah untuk pengabdian pada Ilahi dengan menyadari sisi kemanusiaan dan pesan moral yang kuat,” jelasnya. Din Syamsuddin juga mengingatkan, banyaknya karya-karya seni yang justru merusak moral dan karakter bangsa. “Janganlah karya-karya seni yang beredar di negeri ini,
baik yang dihasilkan seniman indonesia maupun yang didatangkan dari luar negeri justru merusak, karena tidak sedikit karya seni yang merusak, yang menggiring ke arah hedonisme, materialisme, dan individualisme,” tegasnya. Menurut Din, karya-karya seni yang merusak tersebut secara selintas enak dilihat, ada dimensi keindahan, tetapi keindahan yang tuna nilai.
Dalam acara pembukaan Pameran Seni Rupa LSBO PP Muhammadiyah tersebut, dihadiri beberapa komunitas seniman yang sengaja diundang untuk lebih merekatkan persaudaraan diantara penggiat seni di Yogyakarta. Ketua PP Muhammadiyah Syukrianto AR juga sempat didaulat untuk membacakan karya puisi ciptaan Fadli Zon yang diiringi instrumen gitar. Dalam kesempatan tersebut Din Syamsuddin dan ketua LSBO PP Muhammadiyah Jabrohim juga sempat berjalan mengelilingi pameran seni rupa yang merupakan hasil karya 26 seniman terkemuka.