MUHAMMADIYAH.ID, MAKASSAR — Buka jaringan dan kerjasama pada level nasional dan internasional, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar gelar Public Lecture Diplomasi Budaya ; Perspektif Mulilateral yang bekerjama dengan Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI), Jum’at (22/2) di Balai Sidang Unismuh Makassar.

Rektor Unismuh Makassar, Abdul Rahman Rahim dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama yang telah dibangun sebelumnya. Juga karena Unismuh Makassar sebagai kampus yang selalu membuka diri dalam jaringan nasional dan internasional.

“Mudah-mudahan Kedepan kerjasama dengan Kemenlu RI bisa lebih berkembang. Kami siap untuk level yang lebih tinggi, termasuk menghadirkan Menteri Luar Negeri RI hadir di sini. Sebagaimana Wapres RI juga telah berkali-kali hadir di tempat ini,” ungkapnya.

Acara yang helat hasil dari kerjasama anatara Unismuh Makassar dengan Kemenlu RI, menghadirkan dua narasumber, Febrian A. Ruddyard (Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kemenlu RI) dan Agus Santoso (Direktur Layanan Arsip Nasional RI) dan Ihyan Malik (Dekan FISIP Unismuh Makassar) sebagai pemandu jalannya diskusi.

Serta dihadiri 300 peserta dari berbagai kalangan. Turut hadir Abdul Rakhim Nanda (Wakil Rektor 1), Muhammad Tahir (Wakil Rektor 3), para Dekan Fakultas, wakil Dekan, serta para dosen dan mahasiswa.

Febrian A. Ruddyard dalam pemaparannya mengatakan, pentingnya kebudayaan dalam diplomasi. Karena melalui nilai produk kebudayaan bisa dipakai sebagai alat untuk menundukkan mental komunitas atau bangsa lain, ini lebih berbahaya.

“Kekayaan budaya juga bisa menjadi alat untuk berinteraksi dengan komunitas global. Kemajuan teknologi informasi harus di manfaatkan untuk memperkenalkan kekayaan produk budaya dan warisan alam kepada dunia,” urai Febrian

Hasil dari kerjasama ini nantinya diharapkan bisa saling menguatkan dan memperluas cakupan kerjasama antara Unismuh Makassar dengan Kemenlu RI. (a’n)