MUHAMMADIYAH.ID, SLEMAN – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Musyawarah Wilayah ke-XVI sebagai regenerasi dan rantai kepemimpinan di Pemuda Muhammadiyah. Acara yang dibuka pada Sabtu (23/2/2019) malam mengsusung tema “Menggembirakan Dakwah Berkemajuan, Meneguhkan Keistimewaan Yogyakarta”.
Ketua Umum PWPM DIY, Iwan Setiawan diakhir kepemimpinannya berharap musyawarah kali ini regenerasi kepemimpinan sekaligus menjadi sejarah Pemuda Muhammadiyah DIY.
“Kalau kita berbicara pemuda muhammadiyah tentu ini sangat panjang sejarahnya, tapi secara prinsip Pemuda Muhammadiyah DIY sejak dilantik pada 2015 telah sekuat tenaga dan bersusah payah dan sekuat tenaga menghasilkan progam-progam strategis dan menjadi bagian sejarah. Semoga hal itu akan diteruskan ke generasi yang akan datang,” harapnya.
Ia berharap, musyawarah wilayah Pemuda Muhammadiyah ke-XVI ini dapat menghasilkan produk-produk terbaik baik soal Garis Besar Haluan Gerakan (GBHG) maupun kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah DIY periode 2018-2022.
Hadir dan memberi sambutan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Untung Cahyono berpesan agar Pemuda Muhammadiyah tetap mementingkan adanya kaderisasi sebagai bagian penting organisai.
“Saya mengingatkan saja, apa yang dilakukan dalam rangka kaderisasi tidak lain hanya ingin mewujudkan tipologi kader Muhammadiyah yang ideal yang itu sudah di putuskan oleh Muhammadiyah. Selanjutnya di harapkan semua ortom mampu menangkap pesan itu dan kemudian mewujudkannnya dalam kegiatan kaderiasai,” ujarnya.
Adapun empat tipologi kader itu. Pertama, kader ideal Pemuda Muhammadiyah itu memilki kecakapan ke-Islaman, kedua kecakapan intlektual akademis, ketiga kecakapan kepemimpinan dan keorganisasian, dan keempat adalah kepeloporan dan kemanusiaan.
“Saya kira, empat kriteria ini karena sudah di putuskan dan itu sangat penting diingat-ingat dan diwujudkan dalam setiap kegiatan. Jadi membangun kader bertipe empat itu, saya kira harus menjadi referensi, menjadi dasar sekaligus menjadi tujuan setiap Pemuda Muhammadiyah bahkan ortom pada umumnya dalam kaderisasi,” ujarnya.
Sementara itu Afnan Hadikusumo, Anggota DPD RI sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah mengingatkan agar musyawarah wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY menghasilkan kebijakan yang baik dan bijak.
“Semoga musyawarah kali ini menghasilkan kebijakan yang paling baik dan bijak, dimana konsepsi musyawarah sebagai pengambilan keputusan terbaik. Musyawarah juga merupakan konsep Islam yang kemudian menjadi konsep nasional kita, sebagaimana kesepakatan bangsa Indonesia ketika mendirikan Republik Indonesia dan teruang lewat sila ke- empat,” sebutnya.
Menurutnya, musyawarah adalah jalan mencapai kesepakatan. Untuk itu Pemuda Muhammadiyah DIY kali ini sudah tepat melakukan musyawarah wilayahnya untuk melajukan suksesi serta menyusun progam-progam yang nantinya akan disepakati bersama.
Turut hadir dalam Pembukaan Musywil Pemuda Muhammadiyah DIY ke-XVI Afnan Hadikusumo, Anggota DPD RI, Perkwakilan Gubernur DIY, Untung Cahyono Wakil Ketua PWM DIY, Sunanto Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, dan Staf Khusus Bupati Sleman serta Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Condong Catur. Dan teristimewa acara pembukaan ini dihadiri oleh tiga mantan ketua umum PW Pemuda Muhammadiyah DIY, yakni Saleh Chan, Irfan Islami dan Ridwan Furqoni. (Andi)