MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA — Sosok karismatik dan sederhana, serta pengabdi di dunia pendidikan Muhammadiyah telah tutup usia. Jasanya membentang tidak akan lekang dalam ingatan. Syamsuhadi Irsyad yang akrab di sapa Pak Syamsu, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) tersebut tutup usia dalam umur 80 tahun di Ruang ICU RS Margono Soekarjo, Puwokerto pada Kamis (28/3) sekitar pukul 08.30 WIB.
Pria kelahiran Sleman, 21 Januari 1940 ini dikenal sebagai sosok pengayom bagi orang disekitarnya, terlebih civitas akademika UMP, banyak yang menganggap dirinya sebagai bapak, lantaran pribadinya yang penuh inspirasi dan bijaksana. Ditangannya, UMP disulap menjadi Universitas unggulan yang mampu bersaing dengan universitas-universitas besar disekelilingnya.
Selain kiprahnya di Muhammadiyah, Pak Syamsu sang abdi pendidikan Muhammadiyah ini juga aktif di Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI). Selain itu, beliau juga sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Non-Yudisial, Ketua Muda Mahkamah Agung RI Urusan Lingkungan Peradilan Agama, Hakim Agung pada Mahkamah Agung RI, Direktur Pembinaan Badan Peradilan Agama Departemen Agama RI, Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Jawa Barat di Bandung, dan Ketua PTA DKI Jakarta.
Dalam bidang pendidikan, Pak Syamsu menempuh studi Strata Satu Syariah Jurusan Hadis di Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, tahun 1973, kemudian melanjutkannya pada studi S-1 Hukum Jurusan Keperdataan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), 1989-1992.
Selanjutnya, Program master Ilmu hukum berhasil diraihnya di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), 1994-1998, sedangkan program Doktoral Ilmu Hukum di Universitas Indonesia (UI). Ilmu Hukum lah yang mengantarkannya memasuki dunia birokrasi di lingkungan kerja Pengadilan Agama.
Jalan panjang yang dilalui Pak Syamsu mengantarnya terpilih sampai tiga kali untuk posisi jabatan rektor UMP. Syamuhadi Irsyad membawa kemajuan yang signifikan bagi UMP. Bapak bagi segenap civitas akademika UMP ini pada pidato pelantikan pada tahun 2015 lalu berikrar bahwa, dengan ridho Allah SWT setiap langkah yang dilakukan merupakan iktiar dan pelepasan dari kehendak keduniaan, demi cita-cita pencerahan untuk Indonesia yang berkemajuan.
Kini, jasad mu terpisah namun jasa mu tetap utuh dan menyatu dengan semua pejuang yang menyambung cita-cita besar mu. Pak Syamsu, teknokrat karismatik, ahli hukum dan sang abdi didik Muhammadiyah. (a'n)