MUHAMMADIYAH. OR. ID, PURWOKERTO- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir didampingi Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Anjar Nugroho meletakan batu pertama pembangunan masjid kampus 2 UMP seusai pelantikan rektor di Aula AK Anshori, Sabtu (13/4).
Haedar berharap, dengan hadirnya masjid ini dapat dimanfaatkan sebagai pusat nilai-nilai kerohanian yang dinamis, yang tidak hanya membangun akhlak mulia.
"Dengan hadirnya masjid ini diharapkan UMP dapat menjadi kampus yang unggul, maju, dan islami," tutur Haedar.
Proyek pembangunan Masjid Kampus II UMP di Jl. Letjen Soeparjo Rustam km 7 Sokaraja Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini diberi nama masjid At- Tajdid oleh Haedar Nashir. Masjid yang dibangun di atas lahan seluas 2634 meter persegi Ini terdiri atas empat lantai dengan alokasi waktu yang direncanakan selama 300 hari kalender.
Pengelolaan dan pemanfaatan Masjid Kampus II UMP dilakukan secara bersama oleh UMP dan Yayasan Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto. Pembangunan masjid di Kampus II UMP ini merupakan awal pengembangan pembangunan kampus II UMP.
Rektor UMP Anjar Nugroho mengungkapkan akselerasi pemenuhan sarana prasarana terus dilakukan. Dijelaskan rektor, UMP sedang dibangun gedung 10 lantai di kampus 1 dan dua gedung asrama mahasiswa masing-masing 4 lantai dengan kapasitas 1000 mahasiswa.
“Dan Insya Allah pada kesempatan kali ini Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir berkenan meletakkan batu pertama pembangunan masjid 4 lantai di kampus II dengan kapasitas 4000 jamaah, yang insya Allah akan menjadi masjid terbesar dan termegah di Purwokerto,” tandasnya.
Lebih lanjut Rektor mengungkapkan, akselerasi pembangunan sistem berbasis IT terus dilakukan. Menurutnya UMP tidak ingin kehilangan momentum di era revolusi industri 4.0.
“Sedang kami siapkan sistem informasi keuangan, sistem informasi kinerja pegawai, sistem presensi mahasiswa, sistem akademik, sistem penerimaan mahasiswa baru, sistem perpustakaan, sistem pengelolaan aset, sistem penelitian dan pengabdian masyarakat, sistem persuratan, sampai sistem perparkiran yang keseluruhannya berbasis IT dan terintegrasi,” urainya.
Untuk mencapai keinginan tersebut, menurut Rektor perlu merapatkan barisan, bergerak secara strategik dan istiqamah. Pihaknya memerlukan kuantum leadership, kepemimpinan yang menggerakkan secara dahsyat seluruh potensi UMP.