MUHAMMADIYAH.ID, BANTUL -- Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) hingga Desember 2018 lalu cukup banyak memiliki mahasiswa yang jumlahnya hampir 500.000 mahasiswa.
Hal tersebut disampaikan Lincolin Arsyad, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilibang) PP Muhamamdiyah dalam press conference Peluncuran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah/'Aisyiyah (SBMPTMu) 2019 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (22/4).
"Tidak hanya mahasiswanya, Dosennya sudah 16.000. Jumlah prodi 1556. Karena banyak PTMA, prodi, mahasiswa dan dosen salah satu yang mendorong kami untuk melakukan proses seleksi bersama supaya ada jejaring antar PTM," ungkap Lincolin.
Hal tersebut dilakukan, juga karena dalam prakteknya Muhammadiyah yang memiliki 171 PTMA ini masih belum mengenal satu sama lain sehingga diharapkan dengan jejaring ini akan membantu satu sama lain.
"Yang kedua kita ingin meningkatkan mutu terutama PTMA yang ada didaerah, karena mungkin saja mahasiswa yang belum ditrima misal di UMY bisa diterima di pilihan keduanya di luar Jawa. Ini harapan kita ada peningkatan input dan tentu saja mobilitas mahasiswa kita yang membentuk keindonesiaan," jelas dia.
Ia mengatakan bahwa diselenggarakannya SBMPTMu ini juga terkait efisiensi.
Berdasarkan data, kata Lincolin, minat dari PTMA semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal tersebut kata dia mungkin akan terus terjadi sampai semua prodi bisa ikut.
Ia berharap kedepannya proses SBMPTMu akan lebih baik, lancar, dan sempurna proses juga sistemnya. (Syifa)