MUHAMMADIYAH.ID, PEKALONGAN -Setelah melakukan merger 12 Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) di Kabupaten Pekalongan, akhirnya BTM Pekalongan mendirikan kantor pusat baru di kecamatan Kajen, Pekalongan Jawa Tengah, Senin (17/6).
Usai peresmian pembukaan kantor pusat BTM Pekalongan yang dibarengi dengan pengajian akbar dan silaturahmi Muhammadiyah Pekalongan bersama Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi Anwar Abbas, Ahad (16/6), Ketua Induk BTM Achmad Suud menyatakan dengan didirikannya kantor pusat tersebut, konsolidasi dan integrasi jaringan BTM se-Pekalongan dipusatkan di kantor baru.
"Dengan gedung tiga lantai yang sangat luas, keberadaan kantor pusat BTM Pekalongan sekaligus sebagai kebanggaan bagi anggota BTM dan warga Muhammadiyah Pekalongan," ujar Suud.
Selain sebagai pusat pelayanan dalam transaksi keuangan, kantor BTM juga dimanfaatkan oleh anggota BTM dalam kegiatan pengembangan sumber daya manusia (SDM), seminar ekonomi syariah dan berbagai edukasi anggota dalam penguatan dan pengembangan BTM.
Melihat hal tersebut, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi dalam peresmian kantor pusat BTM Pekalongan menuturkan bahwa peran dan fungsi BTM Pekalongan banyak dirasakan banyak oleh masyarakat Pekalongan. Menurutnya, secara makro kinerja keuangan Kabupaten Pekalongan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa Laju Percepatan Ekonomi sebesar 5,35% lebih tinggi dari capaian tahun 2017 yang 5,28%.
Asip Kholbihi menyakini keberadaan BTM di Pekalongan memiliki kontribusi terhadap pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) selama ini.
"Untuk itu kami akan selalu sinergi dengan BTM dalam membangun kabupaten Pekalongan," tegasnya.
Wujud Konkret Pilar Ketiga Muhammadiyah
Sementara itu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi Anwar Abbas menilai Pengembangan BTM yang dilakukan oleh Muhammadiyah diseluruh Indonesia sebagai wujud konkret pengembangan pilar ketiga Muhammadiyah yaitu ekonomi.
"Terkait dengan hal itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan mendukung penuh berbagai upaya yang dilakukan oleh Induk BTM dalam membangun jaringan BTM di seluruh tanah air," terang Anwar.
Untuk membumikan Gerakan Microfinance Muhammadiyah dalam mendirikan satu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) satu BTM, Anwar Abbas akan mendukung diselenggarakannya gelaran nasional BTM yang diselenggarakan di Pekalongan Jawa Tengah yang akan dihadiri oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan PDM seluruh Indonesia.
Dengan gelaran tersebut, PWM dan PDM yang belum punya BTM akan belajar secara langsung bagaimana mendirikan BTM sebagai pusat keuangan Muhammadiyah.
Apalagi, kepercayaan terhadap BTM saat ini banyak diperoleh dari berbagai pihak seperti Kemenkop UKM, Kemenkeu, KNKS, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersinergi dengan BTM dalam menjalan program pengembangan UMKM. Begitu juga dengan perbankan syariah dan asuransi syariah juga melakukan hal yang sama agar BTM kuat dalam menjalankan operasionalnya.
"Kita berharap agar BTM kedepan menjadi lembaga keuangan yang tangguh dan kuat dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional," tegas Anwar Abbas. (Afandi)