MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA - Program pertukaran pelajar yang diadakan oleh Bina Antarbudaya sebagai mitra dari AFS Intercultural Programs pada tahun ini, periode 2019-2020, telah menyeleksi para calon dari seluruh Indonesia. Mereka yang terbaik dan terpilih, mendapatkan kesempatan untuk diberangkatkan ke negara tujuan di dunia dalam kurun sekitar satu tahun lamanya.
Peserta akan banyak belajar tentang wawasan kemanusiaan lintas bangsa dengan keragaman budaya, bahasa, ras, pendidikan, agama, dan lainnya.
Pada periode ini dua siswa Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta terpilih menjadi bagian dari program ini melalui seleksi calon peserta dari seluruh Indonesia. Keduanya adalah Bahrul Ulum dan Nabil Makarim, siswa kelas XI yang sedianya pada tahun ajar 2019/2020 naik ke kelas XII.
Bahrul Ulum adalah siswa Mu’allimin kelas XI IPA 3 yang lahir di Makassar pada 4 Januari 2003. Di Mu’allimin, ia aktif sebagai Ketua Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) periode 2018/2019. Arul (panggilan akrabnya) akan berangkat ke Amerika selama sekitar satu tahun melalui program Youth Exchange Student.
Adapun Nabil Makarim adalah siswa kelas XI IPA 1 yang lahir di Brebes 9 September 2001. Sebelumnya Nabil pernah ditugaskan sebagai peserta Mubalig Hijrah Mu’allimin pada Ramadan tahun 2018 di Jepang dan pada Ramadan tahun 2019 di Australia untuk menjadi imam muda. Nabil terpilih dalam program Asia Kakehashi Project dengan negara tujuan Jepang.
Pada Ramadan tahun 2019 ini, Madrasah Mu’allimin menerjunkan 46 siswanya ke berbagai negara dalam program Mubalig Hijrah ke Australia, Jepang, Taiwan, Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Di sana mereka melaksanakan tugas kemubaligan. Bahkan ada satu di antaranya, Hafizan Arhab Juzwil, yang menjadi imam dan khatib salat ied di Jepang.
Direktur Madrasah Mu’allimin, Aly Aulia, mengatakan bahwa Mu’allimin telah melangkah ke depan dalam upaya internasionalisasi wawasan dan institusi: “Ini adalah bagian dari upaya Mu’allimin untuk mendidik kader yang berkemajuan, kader yang memiliki wawasan dan pergaulan yang luas, kader yang mampu menjangkau wilayah kemanusiaan, keindonesiaan, umat, dan persyarikatan dalam satu napas sebagai pembawa misi gerakan Muhammadiyah.”
Aly berharap, semoga dengan terpilihnya Arul dan Nabil ini akan memberikan suntikan semangat bagi siswa-siswa lainnya di Mu’allimin dan di luar sana agar terus belajar dan berjuang sehingga menjadi manusia berprestasi. Pada saatnya nanti, kata Aly, merekalah yang akan menjadi kader dan anak panah Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan para pendahulu.
Sumber: Erik Tauvani