MUHAMMADIYAH.ID, GRESIK –18 Perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) hadiri kegiatan Temu Kafilah Nasional Hizbul Wathan (Temkafnas HW) di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
Acara yang dibuka pada, Jum’at (26/7) ini juga turut dihadiri Ketua Kwartir Pusat Hizbul Wathan (Kwarpus HW) Choirun Nisa, Ketua Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah Jatim Saad Ibrahim, Ketua Kwartir Wilayah HW Jatim Ramanda Harun, Ketua PDM Gresik, Rektor UMG Setyo Budi, dan Kwartir Daerah Gresik Sholihin.
Rektor UMG, Setya Budi dalam sambutannya mendorong kader Pandu Hizbul Wathan menjadi pimpinan yang berakhlak mulia. Karena PTM haruslah dipegang oleh orang yang berakhlak mulia.
Hal lain disampaikan Ketua Kwarpus Hizbul Wathan Bidang PTM, Choirun Nisa yang mendorong Temu Kafilah Nasional HW sebagai langkah berkembangnya HW di PTM. Ia berharap kedepan Qobilah HW di PTM bisa berdiri sebagai jalan tumbuhnya kafilah, maka Qobilah di tingkat PTM wajib berdiri.
Sementara itu Ketua PWM Jawa Timur, Saad Ibrahim dalam sambutan pembukaan memotivasi kader Hizbul Wathan.
“Sesungguhnya di dalam aliran darah TNI itu itu mengalir darah Muhammadiyah dan Hizbul Wathan,”sebutnya.
Darah yang dimaksud, kata Saad berawal dari kiprah pentingnya Panglima Besar Jenderal Sudirman. Sudirman adalah seorang guru Muhammadiyah sekaligus juga menjadi Hizbul Wathan dan Pemuda Muhammadiyah.
Saat dalam sambutannya juga mencontohkan kisah Usamah bin Zaid bin Haritzah. Menjelang Nabi Muhammad saw wafat pada 632 M, Usamah diangkat menjadi panglima perang yang sangat penting melawan Romawi.
“Dan inilah pertemuan pertama antara kekuasaan kekaisaran Romawi dengan kekuasaan Islam. Sebagai catatan penting, ketika itu usia Usamah baru 17 tahun,” jelasnya.
Menurut Saad, secar ideologis ada garis yang dibuat oleh Nabi Muhammad saw untuk orang-orang muda, supaya tidak tergantung pada kemudaan usianya. Sehingga mampu mencapai kualitas-kualitas yang dikemudian hari menjadi kebanggan dunia Islam.
“Kalau hari ini saya berhadapan dengan relative banyak para pemuda-pemudi yang berhimpun di dalam Hizbul Wathan, maka proyeksi itu menjadi hal penting. Walaupun agak mustahil sekarang diusia 17 tahun bisa menjadi jenderal, setidak-tidaknya kualitas seperti Soedriman dan Usahamah harus menjadi bagian penting dari HW,”kata Saad dalam sambutannya. (Andi)