MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL - Di atas tanah seluas 11.272 meter persegi dengan tujuh lantai dan delapan cluster riset, UMY akan segera bangun gedung Research and Innovation Center “Dasron Hamid”

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengapresiasi yang tinggi atas inisiatif dan rencana dan proses pembanguan resaerch ini.

UMY, kata Haedar, sudah memberi contoh penghargaan tinggi kepada para pendiri kampus ini, salah satunya kepada Bapak Dasron Hamid.

“Dasron Hamid salah satu pendiri UMY, beliau tokoh Muhammadiyah, tokoh umat, tokoh bangsa, dan tokoh Pendidikan di DIY,” kata Haedar, Selasa (30/7).

“Pak Dasron wafat tahun 2015 yang lalu, kita mengenang dengan pembangunan ini sebagai atsar beliau. Tahun 90-95 saya pernah menjadi jadi Sekretaris Badan Pendidikan Kader (Sekarang Majelis Pendidikan Kader) beliau menjadi ketuanya. Pernah juga jadi bendahara umum PP Muhammadiyah. Beliau simbol manusia sedikit bicara, banyak bekerja,”lanjut Haedar.

Haedar berpesan agar para warga dan khususunya pimpinan UMY meneladani kiprah Dasron Hamid semasa hidup, gigih, ulet, dan pantang menyerah.

Dia juga berharap nanti agar pusat riset ini interkoneksi antara eksakta dan humaniora. Serta perlu menjadi pelopor riset. Muhammadiyah ke depan perlu pilar dari hasil-hasil riset.

Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, menyampaikan bahwa laboratorium riset dan inovasi tersebut bukan hanya berfungsi sebagai pusat riset bagi civitas akademika UMY, namun juga dapat digunakan oleh peneliti dari luar UMY.

"Selama ini profesor-profesor dari luar jika melakukan penelitian di UMY, hanya bisa meneliti di luar bidang eksak. Harapannya dengan adanya pusat riset dan inovasi ini, para peneliti baik dari UMY maupun luar bisa meneliti tidak hanya di bidang sosial dan humaniora, tapi juga bisa meneliti di bidang eksak. Karena prinsipnya jika kita berbuat baik untuk umat, maka kebaikan tersebut akan kembali pada kita," ungkapnya.(dzar)