MUHAMMADIYAH.ID, MEDAN – Muhammadiyah adalah organisasi paling berwarna dan terbuka sehingga membuat orang-orangnya sukses dan berpotensi naik ke level yang lebih tinggi. Level ini adalah melting point (titik lebur) karena berasal dari banyak elemen.

Hal ini disampaikan Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI saat menghadiri pelantikan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Utara periode 2018-2020 di Ballroom, Hotel Grand Mercure, Medan pada Sabtu (21/9).

“Muhammadiyah sangat terbuka terutama di level pemudanya, siapapun bisa masuk asal Islam. Disinilah pembentukan kader yang utama. Karena itulah kita perlu hati-hari dan waspada untuk meminimalisir resiko,” kata Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Majelis Dikdasmen dan Diktilitbang itu.

Lebih jauh Muhadjir mengatakan, selain pemuda di Muhammadiyah yang merupakan level yang paling kompleks seperti organisasi otonom (ortom) yang paling berwarna ada ‘Aisyiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, Pelajar Muhammadiyah, Mahasiswa Muhammadiyah dan ortom lainnya.

Selain Muhadjir Effendy pelantikan PWPM Sumut juga dihadiri Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara. Dalam sambutannya Edy mengatakan, organisasi Muhammadiyah sudah lahir dan berkiprah ditengah masyarakat sebelum kemerdekaan Indonesia. Hingga kini pergerakannya masih dibutuhkan dan ditunggu masyarakat, termasuk masyarakat Sumut.

Untuk itu, Edy berharap pengurus yang baru dilantik bisa memberikan dampak langsung kepada masyarakat. 

“Selamat kepada pengurus Pemuda Muhammadiyah yang dilantik. Masyarakat Sumut butuh pergerakan seperti pemuda Muhammadiyah dan semua, untuk itu tunjukanlah pergerakan kalian dari daerah masing-masing,” katanya.

Sementara itu Amrizal, Ketua PWPM Sumut mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah Sumut kepada Pemuda Muhammadiyah Sumut. “Kedepan kami pengurus akan bekerjasama membangun Muhammadiyah dan masyarakat Sumut baik memberikan kritikan dan bermitra dengan pemerintah agar Sumut menjadi lebih baik lagi,” katanya. (Andi)