MUHAMMADIYAH.ID, PALEMBANG – Jelang gelaran Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah di Palembang, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (NA) menggelar acara Pra Tanwir dengan kegiatan Pelatihan dan Workshop.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) Diyah Puspitarini mengatakan, disela-sela kegiatan Tanwir NA II ini harus ada kegiatan lainnya agar program-program NA dapat terlaksana, dan sebagai salah satu upaya literasi bagi para kader NA.
Kegiatan Pelatihan yang dilakukan meliputi, pelatihan keprotokolan, Workshop Kemitraan dan Organisasi, Sosialisasi Revisi Pedoman Administrasi, dan Literasi.
“Pertama kali karena ingin adminstrasi yang rapi dan bagaimana memperlakukan tamu protokoler yang penting. Ini satu karya terbaru untuk dijadikan pedoman,” ungkap Diyah, saat menyampaikan sambutan Pembukaan Pra Tanwir di Aula Kantor Pusat Administrasi Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang, Kamis (7/11).
Workshop kemitraan dan organisasi dilakukan karena kegiatan NA banyak bermitra dengan banyak organisasi dan lembaga. Pada era digital saat ini sehingga NA harus siap bermitra dengan siapapun.
Sementara itu, pada Pelatihan Revisi Pedoman Administrasi, Diyah menilai banyak perubahan administrasi yang dilakukan sehingga harus disampaikan agar semua jajaran NA paham. Hal tersebut dilakukan juga untuk mengingatkan bahwasannya NA memiliki identitas sendiri.
Diyah mengatakan NA harus membuka diri, persoalan literasi juga bukan tentang membaca buku saja namun juga peka terhadap lingkungan disekitarnya.
“Saya berharap semua yang datang dari seluruh Indonesia bisa menyampaikan kepada teman-teman yang ada di wilayah dan daerah. Harus ada tindak lanjut dari pertemuan ini. Ada tugas yang diemban,” tegas Diyah.
Diyah juga menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PWM dan PWA) Sumatera Selatan (Sumsel), Universitas Muhammadiyah Palembang, dan Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Sumsel yang sudah menfasilitasi kegiatan ini.
Rektor UM Palembang Abid Djazuli merasa sangat bersyukur UM Palembang dipercaya sebagai salah satu tempat kegiatan Pra Tanwir.
“Sebuah kebanggaan tentunya mendapat kepercayaan tersebut,” ungkapnya. (Syifa)