MUHAMMADIYAH.ID, KARANGANYAR – Tugas pengelolaan rumah sakit cukup berat di era sekarang. Kerja medis rumah sakit itu tidak sekadar kerja kemanusiaan tetapi juga kerja kekhilafahan, artinya mengemban tugas sebagai wakil Allah SWT untuk menyembuhkan yang sebenarnya otoritas kesembuhan itu milik Allah SWT semata.
Hal itu dipesankan Ketua Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir dalam pelantikan Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar, pada Senin (4/11) di Aula Gedung Muhammadiyah Karanganyar.
“Selain itu, mengelola rumah sakit sebagai bentuk jihad karena hal ini bukan tugas yang ringan dan butuh kesungguhan,” kata Tafsir.
Dalam sambutannya Tafsir juga menginformasikan jika saat ini wilayah yang di pimpinnya Jawa Tengah merupakan pengelola rumah sakit terbanyak dari semua yang dimiliki oleh Muhammadiyah.
“Secara keseluruhan kita ini terbesar memiliki 40 rumah sakit termasuk yang di perguruan tinggi, bahkan kita baru saja membangun rumah sakit PKU di Lombok Utara,”urai Tafsir.
Sementara dalam sambutannya Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar, Muh. Samsuri menyampaikan terima kasihnya kepada RS PKU Muhammadiyah dan kepada direksi lama.
“Kepemimpinan yang sukses jika ada kekompakan kerja dari dalam. Hal ini harus di mulai dari kekompakan direksi terlebih dahulu. PKU sebagai amal usaha juga harus berkomitmen maju bersama persyarikatan agar bisa dirasakan peranannya,” pesan Muh. Samsuri.
Pelantikan ini menetapkan Aditya Nurcahyanto sebagai Direktur RS PKU Muhammadiyah Karanganyar bersama Achmad Siagan Trikomandono dan Hasni Dyah Kurniawati masing-masing ditetapkan sebagai Wakil Direktur Medis dan Keperawatan dan sebagai Wakil Direktur Umum Keuangan dan Administrasi masa kerja 2019-2023.
Selain dihadiri Ketua PWM Jawa Tengah dan PDM Karanganyar pelantikan juga turut dihadiri oleh Dinas Kesehatan Karanganyar serta beberapa pimpinan rumah sakit di Karanganyar. (Andi)
Sumber: MPI Karanganyar