MUHAMMADIYAH.ID, BANYUWANGI – Sebagai bentuk refleksi akhir tahun dan pemantapan aqidah tentang toleransi dalam menyikapi makna akhir tahun masehi serta menghindari kegiatan yang bersifat jauh dari nilai-nilai keislaman disetiap akhir tahun masehi, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tampo, Desa Cluring, Kabupaten Banyuwangi ajak warga mengadakan kajian dalam bentuk pengajian bersama, Selasa (31/12).
“Menghadapi bergantinya detik, menit, jam, hari, bulan hingga tahun hendaknya setiap diri memperhatikan yang telah dilakukan sebagai persiapan untuk masa berikutnya. Sehingga kita bisa menyadari dan memaknai perjalanan usia kita yang setiap saat selalu beriringan dengan waktu”, urai Munaharselaku narasumber.
Lebih lanjut Munahar yang juga Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur ini menambahkan sebagai refleksi QS. Al Baqarah ayat 256 dalam membangun toleransi, Rasulullah dengan Islam yang dibawanya sudah mencontohkan sikap toleransi dalam bermuamallah tetapi tidak dalam beraqidah. Karena itu, kita harus rela hidup bersama dengan kondisi berbeda dengan keyakinan yang berbeda pula, tidak memaksakan aqidah kita untuk bisa digunakan oleh aqidah lain.
Gelaran kajian sendiri merupakan bentuk keprihatinan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tampo dan Majelis Tabligh Dakwah Muhammadiyah Banyuwangi melihat perilaku pesta pora dan hura-hura dalam menyambut tahun baru masehi.
Seperti yang disampaikan oleh Amrul Karim, Panitia Pelaksana Kajian Akhir Tahun PRM Tampo, gelaran seperti ini dirasa perlu sekali, tidak hanya pada saat peringatan hari besar islam saja karena merupakan sarana alternatif bagi warga Muhammadiyah dan sekitarnya agar tidak ikut larut dalam menyambut pergantian tahun masehi.
Sumber: Rizkie Andre