MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Ribuan jamaah dan sejumlah tokoh hadir dan melepas kepergian Prof. Dr. Yunahar llyas di serambi Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta pada Jum’at (3/12). Diantara tokoh yang terlihat diantaranya, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, Syafii Maarif,  Zaitun Malik Wasekjen MUI, Muhadjir Effendy, Menko PMK, dan jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengaku kehilangan sosok Prof. Dr. Yunahar Ilyas. Pasalnya ia kerap bertanya mengenai banyak hal kepada almarhum, salah satunya tentang bahasa Arab.

Muhadjir mengatakan, sosok Alamarhum Yunahar memiliki posisi yang unik di Muhammadiyah, terutama dalam hal kepakaran keislaman yang dalam dan kuat.

Sementara, tokoh lain Buya Syafii Ma’arif menilai almarhum Yunahar Ilyas merupakan sosok ulama yang alim yang tidak kenal lelah. Yunahar, kata Buya Syafii seakan tak kenal istirahat. Bahkan dalam keadaan sakit, almarhum masih beraktivitas.

“Dalam keadaan sakit masih kemana-mana,”kata Buya Syafii.

Dalam kiprah dan dakwahnya, kata Buya Syafii sosok Yunahar Ilyas merupakan tokoh Muhammadiyah yang selalu mengusung Islam berada ditengah.

“Hal itu penting untuk Indonesia masa depan. Jadi tidak ekstream keanan dan tidak eksteam kiri, tapi berada di tengah sebagai wasit terhadap Indonesia,”kata Buya Syafii.

Almarhum Yunahar Ilyas di Makamkan di Karangkanjen tepatnya terletak di Brontokusuman, Mergangsang, Yogyakarta. Tempat ini juga menjadi tempat pemakaman sejumlah pejuang nasional dan tokoh Muhammadiyah. (Andi)