Palembang- Majelis Pemberdayaan Masyarakat merupakan penjelmaan sejati dari ideologi Muhammadiyah atau teologi Al Ma’un, hal tersebut merupakan sebuah sikap kepedulian kepada sesama pada hal-hal berguna yang merupakan bagian dari gerakan praksis, memadukan antara ide dan aksi
Demikaian ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam pembukaan Upgrading Pemberdayaan Masyarakat Regional Sumatera yang diadakan Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah di Aula gedung Universitas Muhammadiyah Palembang, Sabtu (20/10/2012). Menurut Din Syamsuddin sewaktu jaman KH Ahmad Dahlan, mungkin belum secara rigid dirumuskan mengenai teologi Al Ma’un, tetapi langsung melaksanakannya saja. “Al Ma’un berarti hal-hal yang berguna, karena itu Islam mengajarkan kita untuk menyebarkan hal-hal yang bermanfaat dan mempunyai kemanfaatan,” jelasnya. Pada tafsir lain, Al Ma’un menurut Din Syamsuddin juga berarti kebersamaan yang akhirnya mengajarkan juga untuk melakukan hal yang bersifat kepedulian terhadap kebersamaan.
Sementara itu menurut ketua MPM PP Muhammadiyah Said Tuhuleley, kegiatan Upgrading MPM merupakan kelanjutan dari Upgrading nasional di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang dalam rangka masifikasi, “Sudah saatnya memperkuat kapasitas semua jajaran majelis dari pusat hingga daerah sehingga dapat menyamakan gerak langkahnya dalam upaya pemberdayaan,” jelasnya.
Dalam acara Upgrading Pemberdayaan Masyarakat Regional Sumatera, sekretaris MPM PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan mengungkapkan, kegiatan yang diadakan di setiap regional di Indonesia tersebut menjadi komitmen MPM PP Muhammadiyah untuk selalu memberikan motivasi dan kapasitas Majelis Pemberdayaan se Indonesia serta lembaga pengabdian masyarakat dibawah Perguruan tinggi Muhammadiyah. “Hampir seluruh propinsi di regional Sumatera hadir dalam acara (Upgrading MPM) ini, hanya propinsi Riau dan Kepulauan Riau yang tidak mengkonfirmasi kehadirannya