Kamis, 16 Januari 2025
Home/ Berita/ Mengenang Sang Guru Politik, Bachtiar Effendy

Mengenang Sang Guru Politik, Bachtiar Effendy

MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Bertempat di Aula Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan acara peluncurkan buku Mengenang Sang Guru Politik Prof. Dr. Bahtiar Effendy, MA, Senin (10/2).

Memberikan sambutan, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengenang mendiang Bachtiar Effendy sebagai seorang akademisi yang tidak hanya dikenal sebagai ahli politik Islam di Indonesia, tetapi hidupnya juga dicurahkan demi kemaslahatan umat Islam di bidang tersebut.

“Berbagai masukan politik beliau sangat besar peranannya. Ketika meninggal, ada pekerjaan beliau yang belum selesai yaitu merumuskan strategi politik Islam beserta substansinya agar mendapat artikulasi yang baru. Kita tentu sangat kehilangan,” kenang Haedar.

Menyambung Haedar, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengenang komitmen mendiang Bachtiar terhadap umat dilakukan secara nyata melalui pendirian dan peningkatan kualitas berbagai institusi pendidikan di bidang politik Islam.

Turut memberikan sambutan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat sosok mendiang Bachtiar Effendy sebagai teladan langka yang meskipun kritis dan berpihak pada umat Islam, tetap mendedah masalah secara obyektif.

“Siapa yang bicara politik Islam harus membaca tulisan beliau, sebab artikulasi dan analitik bahasanya mumpuni,” puji Anies.

Buku Mengenang Sang Guru Politik Prof. Dr. Bahtiar Effendy, MA diterbitkan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta Press dan berisi 39 kenangan berbagai tokoh politik dan aktivis terhadap mendiang Ketua PP Muhammadiyah yang wafat pada 21 November 2019 lalu.

Ketua tim editor Ma’mun Murod Barbasy mengungkapkan penerbitan buku ini sebagai bagian dari tradisi literasi Muhammadiyah yang sudah dimulai sejak wafatnya Kyai Hasyim Muzadi dengan penerbitan buku berjudul Takziah Muhammadiyah untuk KH. A. Hasyim Muzadi.

“Terbitnya buku ini lebih untuk menghormati beliau. Saat ini, tim UMY juga sedang menggarap buku yang sama mengenai mendiang Kyai Yunahar Ilyas dan Gus Sholah,” terang Ma’mun. (afn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *