Kamis, 16 Januari 2025
Home/ Berita/ Muhammadiyah Tidak Memandang Seni dengan Kacamata Curiga

Muhammadiyah Tidak Memandang Seni dengan Kacamata Curiga

MUHAMMADIYAH.ID, BANTUL - Muhammadiyah tidak memandang seni dengan kacamata curiga. Kehadiran Lembaga Seni dan Olahraga (LSBO) merupakan penanda bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam tidak membuat agama menjadi koridor-koridor normatif yang serba membatasi, melainkan menjadi sumber motivasi melahirkan karya seni.

Dalam menindaklanjuti kepedulian Muhammadiyah terhadap seni budaya, LSBO Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Jumat (21/2). Rakornas tersebut rencananya akan berlangsung selama dua hari yakni pada tanggal 21 hingga 22 Februari 2020 yang dihadiri oleh berbagai LSBO tingkat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dari Aceh hingga Papua.

Ketua LSBO Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syukriyanto ARmenjelaskan bahwa Rakornas LSBO ini merupakan evaluasi program yang telah berjalan.

“Apa yang kurang kita perbaiki, yang telah berjalan dengan baik kita pertahankan untuk lebih baik lagi. Yang penting kita berusaha sebaik mungkin, ada pun hasilnya kita serahkan pada Allah,” ujar Syukriyanto saat ditemui di sela-sela Rakornas.

Selain membahas tentang apa yang telah dijalankan, Syukriyanto juga menjelaskan bahwa LSBO akan menyiapkan berbagai program baru guna merumuskan kembali strategi dakwah Islam melalui seni budaya dan olah raga. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya agar segenap insan tidak lepas dari sifat manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan berakhlak mulia.

“LSBO itu kan tugasnya melaksanakan strategi dakwah Islam lewat budaya, dalam artian, menyusun dan merumuskannya bisa lewat sastra, tapak suci, lagu, dan lain sebagainya. Insya Allah ke depan akan ada program dipertahankan dengan beberapa perubahan dan tidak sedikit juga program-program yang baru akan dijalankan,” tuturnya.

Syukriyanto juga menambahkan keinginannya agar LSBO ini menjadi sebuah majelis.

“Kalau LSBO berubah menjadi majelis, itu akan semakin memudahkan kita berdakwah Islam melalui budaya. Semoga saja ke depan hal ini dapat terwujud,” pungkasnya. (ilham)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *