MUHAMMADIYAH.ID, BANYUWANGI - Guna mencegah dan mengurangi penyebaran virus corona dilingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Pendidikan dan Masjid Pusat Dakwah Muhammadiyah, Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) MDMC Daerah Banyuwangi melaksanakan semprot desinfektan pada sekolah dan masjid se Banyuwangi, Rabu (26/3).
Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut sejak hari Rabu hingga Jum’at, dimulai dari Masjid Akhmad Dahlan (Pusat Dakwah Muhammadiyah Daerah Banyuwangi) dan Kantor Bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi. Sasaran berikutnya dilanjutkan ke 21 pimpinan cabang, lembaga pendidikan muhammadiyah dan masjid pusat dakwah cabang.
"Penyemprotan adalah salah satu upaya preventif, yang lebih penting adalah social education tentang penggunaan desinfektan dan social distancing kepada para pengelola sekolah dan takmir masjid atau yang bertanggungjawab atas lokasi yang dilakukan penyemprotan untuk diteruskan kepada masyarakat sekitar," kata Sumarno, Ketua Bidang MDMC Daerah Banyuwangi.
Sebanyak 15 personel dikerahkan oleh MDMC Daerah Banyuwangi, mereka terdiri dari relawan dari AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah), KOKAM serta Relawan Tanggap Bencana Muhammadiyah Banyuwangi. Dalam Pelaksanaannya tim dibagi menjadi dua, ada yang menjadi petugas penyemprotan, pembersih dan penyuluhan social distancing akan bahaya wabah Covi-19.
Amrul Karim Takmir Masjid Al Kautsar Cabang Cluring, dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan merebaknya Virus Corona tidak hanya menimbulkan ketakutan, tetapi juga menumbuhkan semangat untuk terus berusaha meminimalisir dampaknya. “Dan ini merupakan bentuk kesigapan dan langkah nyata dari MDMC Daerah Banyuwangi bisa berkhidmat kepada persyarikatan dan kepada negeri,” Amrul Karim.
Sementara itu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, amal usaha Pendidikan serta Takmir Masjid Muhammadiyah se Banyuwangi menyambut baik usaha yang dilakukan ini. Sebab banyak manfaat yang bisa diambil, selain tindakan reaktif juga adanya edukasi kepada warga Persyarikatan. Kedepan kegiatan tidak berhenti saat keadaan kembali normal, tetapi bisa rutin dilaksanakan 1 bulan sekali. (Syifa)
Kontributor : Rizkie Andri