Kamis, 16 Januari 2025
Home/ Berita/ Muhammadiyah Malaysia Salurkan Bantuan Bagi TKI

Muhammadiyah Malaysia Salurkan Bantuan Bagi TKI

MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA-- Terdampak kebijakan Lockdown oleh Pemerintah Malaysia, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mendapat uluran tangan dari Pimpinan Cabang Istimewah Muhammadiyah (PCIM) Malaysia berupa sembako yang disitribusikan oleh relawan Muhammadiyah.

Khoiruddin Arfa’I, Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PCIM Malaysia menjelaskan, kebijakan Lockdown oleh Pemerintah Malaysia memberikan dampak memperihatinkan kepada TKI di sana. Mengingat kebanyakan TKI di Malaysia adalah pekerja harian, sehingga kebijakan ini terasa sangat memberatkan bagi mereka.

“Penetapan Lockdown di Malaysia betul-betul street, yakni orang yang sudah kena Lockdown kalau seandainya ada yang keluar akan benar-benar ditangkap, didenda dan dipenjarakan. Dan TKI itu kebanyakan buruh yang setiap harinya bekerja dapat uang kalau ngak kerja ga dapat uang,” tutur Khoiruddin melalui siaran video confrence pada (24/4).

Sampai berita ini ditulis, PCIM Malaysia telah menyalurkan bantuan berupa sembako kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia kurang lebih 2.000 sampai 3.000 paket. Kedepan, masih akan dilakukan penambahan jumlah paket sembako yang akan dibagikan, karena suplay dana dari Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Muhammadiyah (LaizsMu) Jawa Timur masih ada.

“Kurang lebih kita akan membagikan 1.000 sampai 1.500 paket sembako lagi,” tambahnya.

Respon cepat PCIM Malaysia membantu PMI/TKI di Malaysia sebagai upaya membantu meringankan beban yang ditanggung oleh Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia. Karena antara data TKI/PMI yang masuk untuk menerima bantuan, dengan jumlah paket sembako yang saat ini disipakan oleh KBRI tidak seimbang. Di mana jumlah TKI terdampak mencapai angka jutaan, namun sembako yang baru bisa diadakan oleh KBRI baru sekitar ratusan ribu paket.

Selain PCIM, galang aksi solidaritas untuk mendesak supaya Pemerintah Indonesia segera menyalurkan bantuan kepada warga nya di negara asing juga disuarakan bersama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul ‘Ulama (PCINU) Malaysia, dan organisasi afiliasi Indonesia lain yang berada di Malaysia.

Dirinya berharap kepada KBRI untuk terus mendesak Pemerintah Pusat yang ada di Jakarta supaya segera mencarikan dana bantuan. Menginggat situasi dan keadaan TKI/PMI di Malaysia sangat memperihatinkan, ia juga mewanti-wanti jangan sampai ada korban nyawa karena kelaparan, namun bantuan belum turun juga.

Karena ormas Indonesia yang ada di Malaysia juga memiliki dana/kemampuan yang terbatas. Dana yang dikumpulkan oleh PCIM misalnya berasal dari dana pribadi anggota, pengurus, sumbangan organisasi dan bantuan dari Ikatan Alumni Pondok Pesantren Karangasem (IAKA), Lamongan di Malaysia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *