Minggu, 19 Mei 2024
Home/ Berita/ Mengasah Ruhani Ibadah Ramadan di Tengah Pandemi

Mengasah Ruhani Ibadah Ramadan di Tengah Pandemi

MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan bahwa bulan Ramadan sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmat, namun tahun ini lebih khusus karena berada dalam suasana musibah global yakni pandemi Covid-19.

“Tentu kita sudah merasakan wabah ini begitu masif sehingga disebut pandemi. Artinya bahwa ketika awal saja pandemi ini muncul kita sudah harus menyesuaikan segala macam aktifitas,” jelas Haedar saat menyampaikan tausyiah pengajian bagi karyawan dan dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya pada Kamis (30/4).

Haedar juga mengatakan, dikondisi seperti ini kita jadi mulai terbiasa dengan relasi digital.

“Dengan relasi daring ini sekaligus kita beradaptasi, jadi selalu ada hikmahnya ketika kita bicara revolusi 4.0 baru terasa sekarang ini, bahwa prakteknya kita beradaptasi tetapi dengan sebuah musibah yang Allah turunkan pandemi covid-19,” tutur Haedar.

Haedar juga menyampaikan bahwa dalam menghadapi musibah tidak boleh paranoid (takut berlebihan) melampaui takara,  tetapi tidak boleh juga menyelekan, atau menganggap remeh, dan menganggap tidak seperti terjadi apa-apa.

“Ini yang disebut sikap tawasud di dalam menghadapi musibah,” kata Haedar.

Haedar menuturkan bahwa tidak ada peristiwa di muka bumi ini kecuali atas kekuasaaNya.

“Dan disitulah sering orang berbeda pandangan soal musibah dengan sikap yang fatalisme atau fatalistik yang disebut orang jabariah. Atau orang yang terlalu rasional kemudian menjadi qadariyah,” ungkap Haedar.

Dalam kondisi seperti ini Haedar mengajak untuk mengasah ruhani agar iman lebih hidup.

“Bahwa ketika musibah itu terjadi harus tetap waspada. Sikap waspada itu sikap taqwa dalam konteks ini iman kita diuji bukan semata-mata oleh hablumnilallah tapi juga habluminannas,” ucap Haedar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *