Kamis, 16 Januari 2025
Home/ Berita/ Sorotan APIK PTMA Terhadap Krisis Komunikasi yang Terjadi di Era Pendemi Covid-19

Sorotan APIK PTMA Terhadap Krisis Komunikasi yang Terjadi di Era Pendemi Covid-19

MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA –  Krisis komunikasi yang dihadirkan pemerintah Republik Indonesia kepada publik saat mengahadapi pandemi Covid-19 turut menjadi sorotan sejumlah akademisi dan institusi dari Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Peguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (APIK PTMA).

Beberapa sorotan itu tersampaikan dalam buku yang berjudul “Krisis Komunikasi dalam Pandemi Covid-19” yang pertama terbit tanggal 4 April 2020.

Fajar Junaedi, Editor Buku mengatakan lahirnya buku tersebut terbilang cukup singkat bermula dari Webinar yang digelar 26 Maret 2020 oleh APIK Perguruan Tinggi Muhammadiyah- ‘Aisyiyah  (PTMA) dengan para ilmuan asosiasi, intitusi dan individu akademisi Ilmu Komunikasi dillingkungan PTMA membahas tema Covid-19 dari segi komunikasi dan media.

“Dari diskusi melalui Webinar itulah, kami bersepakat membuat buku. Usulan juga disampaikan oleh salah Nurudin Dosen Ilmu Komunikasi UM Malang  yang saat itu mengikuti Webinar,” kata Fajar pada Kamis (4/2) saat Diskusi Bedah Buku Ngabuburit bersama Lensamu.

Buku yang ditulis oleh 43 penulis ini menguraikan tiga bagian. Pertama, mengeksplorasi tentang perlunya aktualisasi komunikasi, baik secara teori, risiet dan praktek berdasarkan apa yang kita alami bersama dalam pandemi Covid-19.

Bagian kedua, mengangkat tentang persoalan komunikasi publik yang dilakukan pemerintah menghadapi Covid-19. Kegagalan pemerintah pusat mengelola komunikasi publik justru menambah kepanikan masyarakat. Bagian ketiga membahas tentang relasi media dan publik dalam informasi covid-19, baik media massa maupun media sosial.

Fajar Junaedi yang juga Dosen Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menguraikan, hal yang menarik dari buku 228 halaman ini adalah bukan hanya ditulis oleh kalangan dosen PTMA tetapi alumni Ilmu Komunikasi yang telah berkiprah di luar seperti Jurnalis Harian Surya.

Jurnalis Harian Surya yang berliputan di Kota Batu tersebut menuliskan tentang bagaimana sulitnya mencari data yang benar dalam penanaganan Covid-19 di Batu. Nah, setelah buku ini terbit penulis tersebut memberikannya kepada Walikota Batu, sebagai bentuk kritik konstruktif kami,” urai Fajar.

Selain mengurai Krisis Komunikasi khususnya berkaitan dengan Pandemi Covid-19, Fajar mengaku bahagia buku ini bisa hadir dan memberikan manfaat, seperti adanya kasus Covid-19 yang terjadi di Batu.

“Manfaat lain adalah melalui buku ini para penulis mencoba berdonasi dengan elegan. Alhamdulillah cetakan pertama sudah terjual lebih dari 300 eksemplar dan donasi sepenuhnya untuk penaganan Covid-19 melalui Lazismu,” pungkasnya. (andi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *