MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Membuka forum webinar Resepsi Milad ke-88 tahun Pemuda Muhammadiyah, Sabtu (2/5) Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto berpesan agar para kader Pemuda Muhammadiyah tetap optimis dalam menghidupkan nilai-nilai perjuangan Muhammadiyah sebagai bagian dari kader bangsa, kader umat, dan kader Persyarikatan.
“Bawalah nilai-nilai Persyarikatan ke luar, bukan membawa nilai-nilai luar ke Persyarikatan. Suatu nilai yang akan merusak kalau nilai-nilai yang di luar, nilai-nilai politik yang dibawa ke Persyarikatan maka nilai-nilai dakwah kita akan luntur dengan sendirinya,” pesan Sunanto.
Di usia 88 tahun Pemuda Muhammadiyah, Sunanto juga berpesan agar para kader tetap menjaga persatuan, bersikap wasathiyah, menyampaikan kabar gembira dan mengesampingkan berbagai perbedaan demi kepentingan umat yang lebih besar.
“Pemuda Muhammadiyah tetap dan akan terus menjadi pelopor gerakan menjaga kesatuan negara ini. Kami tidak teriak NKRI harga mati, karena bagi kami NKRI adalah harga hidup yang harus dimajukan, harus berkembang dan dijaga nilai-nilai persatuan dari Founding Father. Tidak penting slogan, yang penting aplikasi selalu ditunjukkan oleh kader-kader Pemuda Muhammadiyah,” tegasnya.
“Semoga milad ini kita terus hadir menjaga dan mengawal kontribusi pembangunan bangsa. Relasi hablum-minallah dan hablum-minannas harus dijalankan oleh setiap kader. Mari jaga perbedaan dan hargai, setiap perbedaan itu menjadi lahan kita untuk rahmatan lil alamin,” imbuhnya.
Pemuda Muhammadiyah di Garda Terdepan Kawal Pemerintah
Dalam forum yang dihadiri oleh Menpora Zainudin Amali dan Mendagri Tito Karnavian tersebut, Sunanto juga mengaku bahwa Muhammadiyah akan tetap konstruktif mengawal pemerintah.
“Dalam krisis Covid ini, Pemuda Muhammadiyah terus bergerak dan tidak mengeluh. Oleh karena itu kami berharap pemerintah tidak simpangsiur dan terbuka. Kami harap pemerintah tetap konsisten membela rakyat, terus melahirkan produk-produk hukum yang mensejahterahkan rakyat,” sambung Sunanto.
“Pemerintah kadang tidak solid, harus kita ingatkan. Tanpa berteriak, kami akan selalu menjadi garda terdepan jika ada penindasan porsi kebijakan pada kemaslahatan masyarakat Indonesia. Tapi kami juga akan berteriak jika (aspirasi) dipinggirkan oleh kepentingan individu tertentu untuk menyengsarakan rakyat,” tegasnya.
“Kami terus berkonsentrasi meningkatkan kapasitas kader dan mendistribusikan agar menjadi bagian yang membawa nilai-nilai Persyarikatan. Mereka sangat amanah, mampu memberikan warna dan akan menjadi solusi bagi kondisi bangsa saat ini. Pemuda Muhammadiyah akan terus menjadi bagian pembangunan tapi juga menjadi garda terdepan mengingatkan kesalahan kebijakan-kebijakan yang ada,” imbuh Sunanto. (afn)