Jum'at, 20 September 2024
Home/ Berita/ Demokrasi Belum Berpihak Pada Kaum Dhuafa

Demokrasi Belum Berpihak Pada Kaum Dhuafa

MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Turut hadir dalam Peringatan Bulan Bung Karno, Selasa (9/6) Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa para elit nasional bertanggungjawab untuk merawat kehidupan demokrasi yang sehat beserta nilai egaliter, pluralisme dan keadilan.

“Kita dipertemukan oleh sosok yang sama yaitu Bung Karno sebagai seorang kader yang sangat berkemajuan dalam pemikiran-pemikiran keIslamannya dan seorang pejuang bangsa yang tidak pernah kita ragukan sebagaimana kecintaannya kepada Tanah Air kita Indonesia,” ungkapnya.

"Egaliter, pluralisme dan keadilan masih menjadi nilai yang harus terus kita perjuangkan. Karena itu kita melihat sekarang ini bagaimana kita perlu menghidupkan kembali, menghidupkan spirit Bung Karno dalam mewujudkan Pancasila," imbuhnya. 

Sebagai otokritik, Mu’ti menilai belum terwujudnya tujuan utama Pancasila berupa keadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum membuat impian demokrasi yang ideal sesuai semangat Bung Karno dalam Marhaenisme atau pembelaan kepada kaum dhuafa sesuai semangat Muhammadiyah semakin jauh.

"Beberapa paradoks demokrasi, di mana kita lihat sekarang hidup dalam alam demokratis, bahwa kebebasan berbicara dan berpendapat menjadi sesuatu yang mahal. Ada ketakutan berbicara ketika kebebasan itu dibuka," ujar Mu’ti. 

"Saya lihat bangsa Indonesia hidup dalam tirani demokrasi, karena demokrasi dimaknai sangat sempit untuk melanggengkan kekuasaan. Nilai-nilai demokrasi terasa semakin jauh dari kenyataan kita," sambungnya. (Afn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *