Jum'at, 20 September 2024
Home/ Berita/ Nasihat Dahlan Rais untuk Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah

Nasihat Dahlan Rais untuk Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah

MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Membuka Diskusi Pendidikan Webinar Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Sabtu (13/6) Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais berpesan beberapa hal untuk kemajuan Sekolah/Madrasah Muhammadiyah.

Selain prestasi, hal yang lebih utama bagi Dahlan adalah Sekolah/Madrasah Muhammadiyah harus menampilkan ciri wajah berkemajuan Muhammadiyah, yakni guru yang humanis, anak didik yang saleh (terhindar dari perbuatan merugikan), berbakti dan berpedoman pada ilmu dan pengamalannya.

“Jadi kami berharap tujuan pendidikan Muhammadiyah ialah melahirkan anak saleh, yaitu beriman dan berbakti. Kalau ini kita padukan, maka makna yang kita peroleh menjadi anak yang bermanfaat. Juga ilmu yang mencerdaskan. Ilmu tidak boleh dipisahkan dari amal. Harus diwujudkan secara konkrit. Jika beramal juga tidak boleh taklid-mengekor tapi harus didasari ilmu,” pesannya.

“Yang pertama adalah membangun citra sekolah. Setelah itu berjalan, lalu membangun kepercayaan (trust building). Kalau dua ini sudah diperoleh harus diikuti secara kelembagaan,” tambah Dahlan.

Dalam diskusi bertajuk “From Nothing to Something: Kiat Membesarkan Sekolah/Madrasah Muhammadiyah” tersebut, lebih lanjut Dahlan Rais berpesan kesuksesan Sekolah/Madrasah Muhammadiyah ditunjang oleh tenaga pendidik yang tulus.

“Yang terpenting adalah manusianya, maka fokus pada pengembangan manusianya, mulai dari guru, kepala sekolah. Guru akan berhasil jika dia mencintai pekerjaannya. Sebagian guru kita enggan maju, hanya normatif. Maka di samping mencintai pekerjaannya, guru harus punya visi untuk maju, jiwa kompetitif, punya semboyan jika orang lain bisa, saya harus bisa,” ungkapnya.

“Sebuah sekolah akan bisa maju jika guru punya kemampuan senantiasa terus belajar, mau melihat kekurangan dan kelebihan orang lain. Proses ini bisa dilakukan pribadi, tapi lebih mudah jika dilakukan kolektif. Karena itu penting para guru menyediakan waktu tertentu untuk berkumpul, saling curhat kesulitan mengajar dan guru lain memberikan masukan,” imbuh Dahlan yang mengaku telah mengabdi sebagai tenaga pendidik tidak kurang dari 50 tahun.

Terakhir, dirinya berpesan agar kepala sekolah memiliki jiwa kepemimpinan dan hubungan yang luas.

“Jadi pemimpin yang berhasil adalah yang punya itu. Lalu perlu ditumbuhkan piety, keyakinan aku bisa, perseverance, ketekunan, dan passion, daya tahan untuk tidak menyerah. Baru yang lain-lain dikembangkan,” pungkasnya. (afn)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *