MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA — Banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Bantaeng dan Jeneponto pada Jum’at (12/6) malam. Menurut Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB), bencana tersebut diakibatkan tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur dua daerah tersebut selama berjam-jam.

Banjir yang terjadi bukan hanya merendam pemukiman warga, bajir dan tanah longsor juga merusak sejumlah fasilitas umum. Seperti jembatan penghubung antar kecamatan, beberapa ruas jalan dan merusak bak penampungan air.

Merespon bencana yang terjadi, Tim Peduli bencana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar salurkan bantuan untuk korban. Bantuan didistribusikan melalui posko bencana Muhammadiyah yang ada di dua daerah tersebut.

Erwin Akib, Dekan FKIP Unismuh Makassar menjelaskan, bantuan yang disalurkan ke Kabupaten Jeneponto melalui Kecamatan Rumbia. Sedangkan di Bantaeng diserahkan di Kompleks Masjid Raya. Jenis bantuan yang disalurkan berupa 100 dus air mineral, 50 dus mie instan, sabun cuci, dan 1.000 roti, serta ratusan pakaian layak pakai.

"Kami atas nama tim FKIP Peduli Bencana menyampaikan terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan kepercayaan kita semua untuk membantu saudara-saudara kita yang mengalami atau menjadi korban bencana banjir dan longsor di Bantaeng dan Jeneponto," katanya pada Kamis (18/9).

Dikesempatan yang berbeda, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Sinjai melakukan aksi solidaritas galang dana untuk korban banjir dan tanah longsor Kabupaten Bantaeng dan Jeneponto. Dana yang terkumpul kemudian disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadakah Muhammadiyah (Lazismu) KL Sinjai.

“Semua dana yang terkumpul dari masyarakat Kabupaten Sinjai ini jangan terlalu lama disimpan karna mengingat saudara kita di Bantaeng dan Jeneponto yang kena dampak sangat membutuhkan,” kata Ahmad Syakir, ketua PC IMM Sinjai.