Jum'at, 20 September 2024
Home/ Berita/ Jamaah dan Sinergi Jadi Kunci Kekuatan Ekonomi Muhammadiyah

Jamaah dan Sinergi Jadi Kunci Kekuatan Ekonomi Muhammadiyah

MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Ada tiga program yang menjadi fokus Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah menjelang Muktamar ke-48 Muhammadiyah. 
 
Disampaikan Herry Zudianto, Ketua MEK PP Muhammadiyah yang menggantikan almarhum Muhammad Najikh, program pertama yang dikerjakan yakni pembentukan perusahaan holding yang diharapkan bisa mengkonsolidasikan usaha-usaha Muhammadiyah atau Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM). Sehingga bisa tertata dengan baik, terkonsolidasi lebih baik dengan pertanggungjawaban yang lebih baik, karena tentunya saat ini  banyak perusahaan-perusahaan yang status-statusnya masih belum clear 100% bahwa itu milik Muhammadiyah. 
 
“Yang kedua, saya ingin benar-benar sampai Muktamar ini Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) ini pembentukan jejaringnya betul-betul bisa menghasilkan jamaah dalam ekonomi Muhammadiyah. Walaupun memang ini sudah mulai pembentukan jaringan-jaringan tetapi, output dari jaringan ini masih perlu terus dibangun dan ditata menjadi lebih baik. Karena setelah kita buat JSM kita akan buat asosiasi persektor usaha biar lebih fokus antara pengusaha biar usahanya sama,” ungkap Herry, saat dihubungi redaksi Muhammadiyah.id, Jumat (19/6).
 
Program ketiga, yang tak kalah pentingnya, Herry menuturkan agar nantinya Muhammadiyah dapat mengembangkanlah bisnis-bisnis baru yang memang dikembangkan oleh Muhammadiyah. Ia berharap nantinya hal itu akan menjadi langkah awal yang akan menjadi pengembangan bisnis-bisnis selanjutnya.
 
Disisi lain, tak dipungkiri bahwa pandemi covid-19 juga berdampak pada UMKM binaan Muhammadiyah. Maka, menurut Herry, yang terpenting untuk menjaga stabilitas UMKM adalah kembalinya modal yang telah dikeluarkan. Sehingga menurutnya justru ini saatnya konsepsi berjamaah dilakukan. Entah gerakan jual-beli produk-produk Muhammadiyah, intinya mari kita eratkan transaksi di internal kita lewat platform atau e-commerce. Sehingga memudahkan transaksi antar warga Muhammadiyah. 
 
“Ekonomi Muhammadiyah ini sebenarnya besar-besar namun sayangnya masih menjadi puzzle-puzzle. Nah bagaimana menjadikan itu berjejaring, kita saling paham baik secara organisasi atau warganya untuk mengenal produk Muhammadiyah,” kata dia. 
 
MEK PP Muhammadiyah sendiri juga sudah mengusahakan untuk diskusi usaha setiap minggunya dengan tema usaha yang berbeda-beda. Dari program itu, Majelis mencoba menampilkan usaha yang bagus kemudian menawarkan pada audience untuk ikut serta, atau bekerjasama yang nantinya akan dibimbing oleh pelaku usahanya langsung. 
 
Mengusai ekonomi perlu sekali bagi umat, Herry mengatakan penguatan ekonomi akan berdampak juga pada kekuatan politik juga independensi yang kuat. 
 
“Muhammadiyah itu sebetulnya diawali dari pedagang atau pelaku ekonomi wiraswasta diawal-awal. Nilai wiraswasta itu saya kira layak untuk membangun ekonomi secara organisasi maupun warga. Sehingga kewirausahaan itu harusnya ditumbuhkan dalam keluarga dan lebih berani untuk terjun langsung ke dunia usaha, karena banyak warga kita yang sukses di tingkat nasional maupun internasional,”jelas Herry yang juga pernah menjabat Walikota Yogyakarta periode 2001 – 2011.
 
“Artinya kita bisa kita mampu. Kemampuan ini akan lebih bisa saling menguatkan kalau kita saling bersinergi antar semuanya,” imbuhnya. (Syifa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *