MUHAMMADIYAH.ID, PALOPO—Hangatkan intelektualitas dan ghirah Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), AMM Palopo selengarakan Arisan Pemikiran pada (3/9) bertempat di Kampus Universitas Muhammadiyah Palopo.
Arisan tersebut mengangkat tema Dar Al-Ahdi Wa Asy-syhadah yang membincang relasi antara Islam dan Negara menurut Muhammadiyah. Wakil Rektor 2 UM Palopo sekaligus Direktur Dahlanisty, Hadi Pajarianto dalam paparannya mengatakan, konsep negara ini sudah final. Di mana kesepakatan dibangun oleh para pendahulu, tokoh-tokoh Muhammadiyah.
“Beberapa tokoh seperti Mr. Kasman Singodimejo sebagai anggota PPKI maupun tokoh-tokoh Islam untuk lahirnya piagam Jakarta telah selesai bersepakat menjadikan Indonesia dalam konteks umat Islam sebagai kesepakatan.” paparnya
Selain Mr. Kasman Singodimejo, Muhammadiyah juga menyumbangkan gagasan atau ide melalui para tokohnya untuk bersepakat tentang bentuk atau konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Seperti Mas Mansur (HB Muhammadiyah), Ki Bagus Hadikusumo (Ketua HB Muhammadiyah), Abd. Kahar Muzakkir (HB Muhammadiyah), dan Raden Nganten Siti Soekaptimah (Aisyiyah) yang masuk dalam anggota BPUPKI.
Terkait relasi Islam dan negara yang marak dipertentangkan, Hadi mengajak supaya menjadikan kesepakatan yang telah dibuat para tokoh Islam tersebut sebagai patokan. Kesepakatan tersebut menjadi pondasi membangun negara, serta yang terpenting adalah kemajuan negara dapat digapai melalui persatuan dan kesatuan yang diikat dalam kesepakatan bersama.
Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi peletak pondasi berbengsa dan bernegara Indonesia telah menunjukan keseriusannya dalam memajukan negara. Keseriusan tersebut bukan hanya dalam bentuk retoris, melainkan memadat dalam bentuk amalan dalam bidang kesehatan, pendidikan, sosial, dll yang bisa dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat secara luas, tak terkecuali.
“Muhammadiyah tidak cukup dengan itu, tetapi bagaimana Indonesia itu harus dibangun. Muhammadiyah senantiasa berupaya agar Ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan berada dalam satu tarikan nafas. Muhammadiyah tidak hanya akan membangun, tetapi sudah membangun negara ini,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Palopo, M Syainal Nur menjelaskan, melalui diselengarakannya Arisan Pemikiran oleh AMM Palopo adalah usaha untuk membentengi AMM supaya tidak latah terhadap situasi dan keadaan. Menurutnya, generasi muda bangsa Indonesia perlu diperkuat pemahaman tentang ke-Indonesiaan dan keislamannya, sehingga tidak mudah terbawa arus.
“Tema ini kami pilih karena kami anggap sangat relevan dengan kondisi dan wacana yang berkembang saat ini dan untuk memastikan agar semua kader muda Muhammadiyah paham bagaimana Muhammadiyah memandang NKRI agar tidak ada lagi yang ikut-ikutan menyuarakan bentuk bernegara selain NKRI” pungkasnya.
Karena acara diselengarakan di tengah masa pandemi covid-19, peserta yang hadir diwajibkan taat protokol kesehatan. Arisan ini diikuti oleh segenap kader Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah Palopo, diantaranya Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).