MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA -- Semangat kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat diusung oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Salah satunya, di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Kelompok 085 yang menjalankan KKN di Kawasan Kampung Tahunan memfokuskan programnya pada pendampingan dan pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil bersama mitra kelompok Batik Jumputan Ibu Sejahtera yang beranggotakan Ibu-Ibu sekitar 18 orang.
Batik Jumputan Ibu Sejahtera merupakan unit usaha mikro dengan usaha produksi Batik Jumput berupa Kain, Kaos, sampai Masker. Menurut ketua kelompok KKN, Agung Himawan, program pendampingan meliputi branding product dan strategi perluasan pemasaran melalui media daring.
"Hal ini dilakukan karena produk Batik Jumputan ini belum mempunyai branding, belum terkemas dengan baik, serta masih mengandalkan pemasaran konvensional," ujar Mahasiswa Hukum Angkatan 2017 ini, Sabtu (12/9).
Kelompok Batik Jumputan Ibu Sejahtera yang berlokasi di Jalan Soga no 33 ini, didirikan pada Maret 2011, sebulan setelah pandemi Covid-19 merebak di Tanah Air. Awalnya, kelompok Batik Jumputan Ibu Sejahtera terdiri dari beberapa orang yang mengalami dampak akibat pandemi.
Beberapa di antara mereka ada yang diberhentikan dari tempatnya bekerja, atau mempunyai usaha rumahan lantas mengalami kelesuan pasar. Ada pula yang tadinya merupakan buruh serabutan dan kian sulit untuk mendapatkan pekerjaan harian.
Kini, kelompok Batik Jumputan Ibu Agus hanya mengandalkan beberapa pesanan yang ada melalui WhatsApp. dengan kegiatan utama produksi dan pemasaran batik, serta kegiatan sampingan dengan mengadakan kegiatan pelatihan batik jumput pounding, dengan harapan untuk menambah wawasan tentang motif maupun model yang terbaru dari batik jumputan.
Dosen Pembimbing Lapangan KKN UMY, drg. Arya Adiningrat Ph.D merespons baik kolaborasi tersebut. Beliau menyoroti inisiatif mahasiswa yang mengoptimalkan branding dan pemasaran melalui media daring. "Masa pandemi ini tetap dilakukan dengan memanfaatkan ketersediaan teknologi, sehingga muncul program KKN berbasis pada IT," kata dia.
Menurut Arya, masa pandemi bukan halangan bagi UMY untuk terus mengabdi kepada masyarakat dan bangsa. Pada periode Juli hingga Agustus 2020, UMY menerjunkan 2.700 mahasiswa untuk menjalankan program KKN di seluruh Indonesia. (Abyan)